UKM Pelita UNTIDAR Kenalkan Budidaya Maggot kepada Warga di Desa Kenalan Borobudur

KENALKAN BUDIDAYA : Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran Ilmiah dan Kreativitas Mahasiswa atau UKM Pelita Universitas Tidar memaparkan budidaya maggot kepada warga (Dok Humas UNTIDAR)

MAGELANG (wartamagelang.com) Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran Ilmiah dan Kreativitas Mahasiswa (UKM Pelita) Universitas Tidar menyelenggarakan sosialisasi Budidaya Maggot. Kegiatan yang digelar di Aula Balai Desa Kenalan merupakan kegiatan pengabdian.

“Kami ingin mengajak warga Desa Kenalan bisa mengelola sampah organik untuk dimanfaatkan dalam program budidaya maggot, sampah bisa dikelola dan warga bisa panen maggot untuk pakan ternak,” kata Verjunnea Ali Choiriyan, Ketua Panitia Pelita Mengabdi, Selasa (26/9/2023).

Ali menuturkan, kegiatan Pelita Mengabdi tersebut bertema Peran mahasiswa dalam memanfaatkan limbah organik di Desa Kenalan melalui Budidaya Maggot, dan diselenggarakan pada Sabtu (23/09/2023) lalu.

“Kegiatan ini dihadiri 35 warga yang merupakan pengurus bank sampah, pemilik usaha slondok, serta warga yang memiliki hewan peliharaan ternak dan unggas,” ucapnya.

Syaiful Khusnul dari UKM Pelita, juga menjelaskan, maggot merupakan pakan ternak dengan protein tinggi yang baik digunakan untuk ternak unggas. Hasil maggot bisa dimanfaatkan warga yang juga berprofesi sebagai peternak untuk mengurangi biaya pakan ternak atau bisa juga dijual ke peternak unggas diluar desa.

Selain budidaya maggot, menurut Syaiful, pihaknya mengajak diskusi warga terkait pengelolaan sampah yang selama ini diterapkan di Desa Kenalan.

Tri Puji Rahayu, Pembina UKM Pelita sekaligus Dosen Prodi Peternakan Fakultas Pertanian UNTIDAR, dalam kesempatan tersebut memberikan materi pemanfaatan sampah organik untuk budidaya maggot.

“Budidaya maggot sebenarnya tidak sulit namun butuh ketelatenan dan konsisten untuk menjalankannya. Siklusnya berputar dari telur menetas menjadi baby maggot/larva, kemudian maggot dewasa, pre pupa, pupa, dan lalat BSF (Black Soldier Fly). Sumber pakan bisa menggunakan sampah organik dapur, kotoran hewan/ayam yang mudah di dapat di sekitar Desa Kenalan,” sebut Tri Puji.

Warga diajak mulai mengenal jenis-jenis sampah, cara untuk mengatasinya, dan mengevaluasi/menyimpulkan apakah cara yang selama ini dilakukan cukup efektif untuk mengatasi sampah. Warga juga diberi penjelasan mengenai sampah, jenis, cara efektif mengatasi, serta gambaran perbandingan sampah dan pengelolaannya antara di Indonesia vs di luar (di Singapura).

Kegiatan Pelita Mengabdi merupakan Pelita Mengabdi ini merupakan proker tahunan dari Divisi Hibah, UKM dimana bertujuan memberikan kesempatan mahasiswa untuk terjun langsung membantu dan meningkatkan keswadayaan masyarakat serta memberikan wawasan yang luas kepada masyarakat awam. Untuk agenda kali ini, Pelita Mengabdi mengambil tema mengatasi masalah pencemaran sampah dengan implementasi budidaya maggot di Desa Kenalan.

Kepala Desa Kenalan, Agus Waluyo berharap sosialisasi ini dapat mengajak warganya lebih bijak dalam mengelola sampah.

“Mari mulai mengelola sampah baik yang organik dengan budidaya maggot salah satunya dan mulai mengelola sampah anorganik menjadi berbagai macam kerajinan,” tuturnya.

Agus juga menghimbau bahwa pengelolaan sampah ini tidak bisa dikerjakan hanya per individu saja namun setiap warga harus berkerja bersama-sama. Jika sampah bisa dikelola tentunya lingkungan menjadi bersih, nyaman dan sehat (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)