Tingkatkan Kemampuan Taruna, Rutin Latihan Menembak Senjata Ringan
BIDIK : Gubernur Akmil Mayjen TNI Totok Imam Santoso ikut memberikan contoh menembak dalam latihan (Dok Penhumas Akmil Magelang)
MAGELANG – Menembak adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh para taruna Akademi Militer (Akmil). Untuk itu, para taruna harus rutin latihan menembak dengan memperhatikan faktor keamanan serta konsep nafas bidik tekan picu (nabitepi).
Hal ini diungkapkan Gubernur Akmil Mayjen TNI Totok Imam Santoso , Senin (21/09/2020) meninjau Latihan Menembak Senjata Ringan di Lapangan Tembak Plempungan Salaman, Magelang. Peserta latihan seluruh Taruna Tingkat III/Sermadatar (Sersan Mayor Dua Taruna) berjumlah 296 orang.
”Utamakan faktor keamanan dan tetap memperhatikan nabitepi (nafas bidik tekan picu). Serta diharapkan dalam pelaksanaannya dengan tertib, aman dan lancar, sesuai petunjuk dan ketentuan dalam latihan standar menembak TNI AD,” katanya.
Gubernur Akmil juga meminta agar para pendukung maupun pelatih untuk mengecek kesiapan latihan menembak Senjata Ringan. Dianytaranya, kata Totok, mengecek dukungan Taruna latihan, dan juga cek senjata yang digunakan oleh Taruna tk III/ Sermadatar.
“Kemudian untuk kerusakan alkap (alat perlengkapan) senjata, dan penggantian Alpal (alat perlalatan) senjata yang sudah rusak agar tercatat untuk bahan pertanggungjawaban,” imbuhnya.
Adapun materi dalam Lat Bak Jatri yang dilaksanakan yaitu menembak tempur jarak 300 meter dengan sikap tiarap mengunakan senjata SS-2 V-1 dengan lesan Tempur. Tujuan latihan ini merupakan program latihan sesuai kalender latihan yang di tuangkan ke dalam jadwal latihan, untuk memberikan bekal keterampilan kepada Taruna tingkat III/Sermadatar. Agar dapat menembak lesan tempur menggunakan senapan SS-2 V-1 dengan baik dan benar.
Kemudian sasaran dari latihan ini adalah agar para Taruna dapat menembak senapan lesan tempur dengan sikap tiarap menggunakan senapan SS-2 V-1. Taruna dapat menembak senapan evaluasi lesan tempur sikap tiarap jarak 300 meter dengan baik dan benar (coi/aha)
