Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Untidar Gelar UTBK SBMPTN di Enam Lokasi Ujian

KERJAKAN SERIUS : Para peserta UTBK SBMPTN Untidar terlihat serius mengerjakan soal di lokasi ujian gedung kampus teknik sipil Untidar (Hadianto/wartamagelang.com)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Universitas Tidar Magelang (Untidar) menyelenggarakan ujian tulis berbasis komputer seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (UTBK SBMPTN) Senin-Kamis (12-15/04/2021). Pelaksanaan UTBK ini dilaksanakan di enam lokasi dengan prosedur protocol kesehatan secara ketat.

“Selama empat hari pelaksanaan UTBK melalui Untidar Magelang, peserta UTBK yang tidak hadir sebanyak 102 orang. Kami tidak mengetahui secara pasti alasan mereka tidak hadir. Rata-rata kehadiran mencapai 96,5 persen,” kata Ketua Panitia Pusat UTBK Untidar Magelang, Noor Farid, Kamis (15/04/2021) saat gelar konferensi pers di ruang rapat rektorat.

Noor Farid menjelaskan, untuk tempat pelaksanaan UTBK menggunakan enam lokasi di Kota dan Kabupaten Magelang. Antara lain, Kampus Untidar Magelang, SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan SMK Ma’arif Kota Mungkid.

“Untuk di Kampus Untidar kami menggunakan  9 ruangan, masing-masing tiga ruangan di SMAN 4, SMAN5, SMKN1 dan SMK Ma’arif Kota Mungkid. Sedangkan di SMKN 2 terdapat empat ruangan,” jelasnya.

Noor Farid menuturkan, sesi ujian sesuai kursi terisi 23 sesi. Dimana untuk sesi 1, kata Noor Farid, dilaksanakan pada 12-18 April 2021. Sedangkan sesi 2 yakni 26-30 April 2021.

“Sesi saintek dan soshum dilaksanakan pada setiap hari Senin-Sabtu. Sesi campuran (saintek soshum) hanya dilaksanakan pada hari Minggu (18 April),” sebutnya.

Noor Farid yang juga Wakil Rektor 1 Untidar menyebutkan, untuk kouta calon mahasiswa peserta UTBK tahun ini sebanyak 10.385 orang. Namun demikian, kata Noor Farid, yang mengikuti UTBK hanya 8.930 orang.

“Dari 8.930 peserta UTBK tahun 2021 ini, 8.937 orang merupakan peserta yang mengambil program studi sains teknologi atau sosial humaniora. Sedangkan sisanya 293 mengambil program studi campuran antara sains teknologi dengan sosial humaniora,” imbuhnya.

Noor Farid menegaskan, untuk pelaksanaan UTBK Untidar menerapkan prosedur protocol kesehatan secara ketat. Meski pihaknya tidak mewajibkan adanya hasil surat swab atau rapid test antigen, namun peserta wajib mengisi formulir deteksi dini secara daring melalui aplikasi google form. Yakni, minimal satu jam sebelum ujian dan maksimal tiga hari sebelum jadwal.

“Kita tidak menerapkan hasil test, kita sudah izin ke satgas covid-19 baik kota dan kabupaten. Diperbolehkan asal prosedur prokes dijalankan secara ketat. Menjaga jarak, memakai masker, pemeriksaan suhu misal 37 ° C tidak boleh masuk,” terangnya.

Saat disinggung mengenai jika ada peserta yang saat akan memasuki ruang ujian bersuhu lebih dari 37 ° C, Noor Farid mengaku menolaknya. Menurutnya, sesuai ketentuan maka yang bersangkutan akan gugur menjadi peserta UTBK.

“Selain itu, dalam upaya prokes ini, para peserta UTBK SBMPTN di Untidar tahun ini, juga dibatasi pesertanya berasal dari wilayah se-eks karesidenan Kedu saja. Sedangkan yang berada di luar eks Karesidenan Kedu, melaksanakan UTBK di universitas negeri terdekat dengan tempat tinggalnya,” ucapnya.

Pihaknya mewanti-wanti selama pelaksanaan UTBK, peserta ujian wajib memenuhi aturan yang telah ditetapkan. Seperti berpakaian bebas, rapi, sopan dan berlengan panjang. Juga harus membawa masker, face shield, serta sarung tangan karet.

“Panitia menyediakan masker dan face shield cadangan namun jumlahnya terbatas. Maka kami sarankan para peserta membawa sendiri perlengkapan tersebut dari rumah,” tutupnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)