SMK Bhumi Phala Parakan Gelar Pentas Seni Kemanusiaan untuk Korban Bencana Sumatera

Jagra Budaya #3: Pentas Seni Kemanusiaan “Dari Mipha untuk Sumatera” di Taman Bambu Runcing, Parakan, Sabtu (13/12/2025). Foto: Dok Panitia
TEMANGGUNG (wartamagelang.com) – Ratusan pelajar SMK Bhumi Phala (Mipha) Parakan, Kabupaten Temanggung, menggelar pentas seni bertajuk Jagra Budaya #3: Pentas Seni Kemanusiaan “Dari Mipha untuk Sumatera” di Taman Bambu Runcing, Parakan, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan tersebut menjadi ajang ekspresi dan kreasi seni para pelajar sekaligus sarana penggalangan donasi bagi korban banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, yakni Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Sebanyak 21 kelompok seni dari berbagai jurusan di SMK Mipha turut ambil bagian dalam pagelaran yang digelar selama dua hari. Beragam kesenian tradisional ditampilkan, mulai dari kuda lumping, warokan, ndolalak, hingga topeng ireng, yang mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Selain pentas seni, kegiatan ini juga menjadi momentum peresmian Sanggar Kesenian Mipha Moncer, yang akan menjadi wadah bagi para pelajar untuk belajar dan mengembangkan seni tari tradisional.
Ketua Panitia Jagra Budaya #3, Catra Andika Ramadhani, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan sebagai ruang unjuk bakat pelajar, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.
“Melalui pentas seni kemanusiaan ini, kami ingin para pelajar bisa menyalurkan kreativitasnya sekaligus menumbuhkan rasa empati. Donasi yang terkumpul nantinya akan kami salurkan untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir bandang di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pelestarian seni budaya tradisional agar tetap hidup di kalangan generasi muda.
Salah satu peserta pentas, Kentari Maheswari, mengaku terharu dapat terlibat langsung dalam kegiatan kemanusiaan tersebut. Ia bersama ratusan pelajar lainnya berkeliling di antara penonton untuk mengumpulkan donasi menggunakan kardus di sela-sela pementasan.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera. Semoga para korban diberikan kesabaran dan ketabahan. Donasi ini adalah bentuk kepedulian kami, meskipun nilainya tidak seberapa,” tutur Kentari.
Menurutnya, keterlibatan pelajar secara langsung dalam penggalangan dana menjadi pengalaman berharga dalam menumbuhkan kepekaan sosial dan rasa solidaritas.
Tak hanya mengusung misi kemanusiaan, kegiatan Jagra Budaya #3 juga menjadi kampanye pelestarian lingkungan. Para pelajar berharap kegiatan ini dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam.
“Kami ingin mengingatkan bahwa bencana tidak lepas dari kondisi lingkungan. Jangan menebang pohon sembarangan dan biasakan membuang sampah pada tempatnya agar bencana bisa dihindari,” tambah Catra.
Dengan menggabungkan seni, kemanusiaan, dan kepedulian lingkungan, Pentas Seni Kemanusiaan “Mipha untuk Sumatera” diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. (wq)
