Siap Siaga Bencana, RSUD Merah Putih Gelar Simulasi Keadaan Darurat Bencana dan Penanganan Kebakaran
MAGELANG (wartamagelang.com) – Dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan bencana, RSUD Merah Putih melaksanakan simulasi keadaan darurat di area Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan penanganan kebakaran. Pelaksanaan simulasi ini sebagai upaya rumah sakit menghadapi isu terkini terkait bencana yang mungkin terjadi, salah satunya megathrust.
Selain pelaksanaan simulasi keadaan darurat di area Instalasi Gawat Darurat (IGD), dilaksanakan pelatihan penanganan kebakaran dengan menggunakan Hydrant, sprinkle, APAR dan pengetahuan fungsi smoke detector yang dipandu dan dibimbing oleh Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Magelang.
Refreshing pemadaman api menggunakan Hydrant, sprinkle dan APAR ini dilakukan dengan tujuan supaya semua pegawai dapat menggunakan alat alat tersebut terjadi kebakaran di rumah sakit serta mengetahui fungsi smoke detector sebagai deteksi titik api sejak dini sehingga cepat tertangani dan tidak bertambah besar.
Ketua Komite K3RS RSUD Merah Putih Kabupaten Magelang, drg. Rurit Obyantoro menyampaikan, kegiatan ini dilakukan salah satunya untuk mempersiapkan tenaga kita dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi di Kabupaten Magelang seperti, bencana eksternal kedaruratan massa maupun megathrust yang berpotensi akan terjadi di Indonesia.
“Sebagai rumah sakit umum daerah Kabupaten Magelang yang berisiko terhadap berbagai jenis bencana salah satunya gampa bumi dan gunung Meletus, perlu dilakukan upaya tanggap darurat bencana. Tanggap darurat bencana yang dilaksanakan melibatkan seluruh unit yang ada di rumah sakit mulai dari security, dokter, perawat, bidan, admisi,farmasi, cleaning service, manajemen dan tenaga penunjang lainnya,” bebernya.
Rurit mengungkapkan, simulasi dilaksanakan untuk menguji kesiapan tenaga, regulasi, alur, sarana, prasarana dan alat kesehatan yang tersedia di RSUD Merah Putih dalam menghadapi bencana yang setiap saat terjadi.
“Hasil pelaksanaan simulasi ditemukan berbagai kekurangan dan evaluasi yang perlu dilakukan oleh manajemen dan masing-masing unit sebagai upaya persiapan menghadapi bencana,” imbuhnya.
Kepala Bidang Penunjang RSUD Merah Putih Kabupaten Magelang, Supardjudi, memaparkan, simulasi seperti ini seharusnya dilakukan secara rutin minimal 2 kali dalam setahun untuk melatih seluruh tenaga yang ada di rumah sakit terkait respon rumah sakit terhadap segala jenis bencana baik internal maupun eksternal yang mungkin terjadi.
“Harapannya, dari pelaksanaan kegiatan ini seluruh pegawai rumah sakit dapat lebih siap dan paham terkait penanganan keadaan darurat di RSUD Merah Putih Kabupaten Magelang,” tandasnya (ang/aha)