Sempat Tidak Tahu Anggota Keluarganya Jadi Korban Tenggelamnya Kapal Selam Nanggala 402

FOTO KENANGAN : Foto almarhum Kapten Yohannes Heri Santoso kini menjadi kenangan keluarga besar di Dusun Ngadipuro 3 RT 3 /RW 9, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang (Cahyono W/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga FX Kuntoro di Dusun Ngadipuro 3 RT 3 /RW 9, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Rumah ini merupakan keluarga besar Kapten Yohannes Heri Santoso, salah satu awak kapal selam Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali pada Rabu (21/04/2021) lalu.

Namun demikian, suasana rumah tampak kosong. Hanya ada beberapa tetangga dan juga kerabat. Juga kakak Kapten Yohannes Heri Santoso, yang rumahnya tepat disebelah rumah orangtuanya. Sedang pemilik rumah, yakni ayah korban, FX Kuntoro sudah sejak Kamis (22/04/2021) lalu berada di Sidoarjo, Jawa Timur. Yakni di kediamaan Kapten Yohannes Heri Santoso. Anak kedua FX Kuntoro.

Yohanes Heri Santoso merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan FX Kuntoro dengan MC Darwati. Adapun kakak korban yakni Nuning Lesmonowati, kemudian dua adiknya yakni Ari Widiastuti dan Heri Suseno. Kedua adik korban tinggal di Kalimantan dan Bangka, Kepulauan Riau.

“Setelah mendengar berita tentang kapal selam Nanggala tenggelam, bapak (FX Kuntoro) bersama dengan istri saya (Nuning Lesmonowati) yang juga kakak dari Heri Santoso, saya antar ke Sidoarjo,” kata Agus Heri Listiono, kakak ipar Yohanes Heri, Senin (26/04/2021).

Agus mengatakan, ayah mertuanya awalnya memang mengetahui sebuah kapal selam milik TNI AL telah hilang kontak dalam suatu latihan di perairan Bali pada Rabu (21/04/2021). Namun, saat itu, kata Agus, keluarga besar tidak menyangka jika Yohanes Heri Santoso juga berada di dalam kapal selam tersebut.

Menurutnya, dirinya bersama ayah mertuanya baru mengerti, setelah istri korban yakni Listiyani memberikan kabar melalui telepon selular.

“Mendengar kabar itu, bapak sempat syok. Dan pagi harinya bapak dan istri saya, langsung saya antar ke Sidoarjo,” ujarnya.

Agus mengingat-ingat, almarhum sempat pulang ke rumah orangtuanya pada Natal 2020 lalu. Bahkan, kata Agus, sekitar dua minggu lalu, almarhum masih berkomunikasi dengan istrinya (kakak almarhum) dan bapak mertuanya.

Dalam percakapan telepon tersebut,  almarhum tidak berpesan apa-apa. Melainkan hanya mengatakan, bahwa dirinya habis dinas berlayar.

“Sekitar dua minggu lalu, masih sempat telepon bapak dan istri saya. Dan, hanya mengatakan bila dirinya habis berlayar,” ucapnya.

Agus mengakui, adik iparnya tersebut merupakan sosok yang supel . Almarhum Yohannes Heri Santoso, kata Agus,  meninggalkan seorang istri, Listiani dan empat orang anak. Ke empat anak tersebut yakni, Candra, Tasya dan Galuh. Selain itu, ia juga mempunyai seorang anak angkat yang bernama Samuel.

Agus menambahkan, beberapa tahun lalu, adik iparnya tersebut menjalani pendidikan di Jerman dan Korea Selatan untuk memperdalam pengetahuannya tentang kapal selam.

Sementara, Komandan Kodim 0705/Magelang, Letkol (Arm) Rochmadi mengunjungi rumah orangtua dari Kapten Yohanes Heri Santoso untuk menyampaikan duka cita yang mendalam.

“Kedatangan kami di rumah keluarga salah satu korban tenggelammnya kapal selam Nanggala 402, untuk menyampaikan duka cita yang mendalam,” ungkap Dandim.

Dandim menuturkan,keluarga besar Kodim 0705/Magelang berduka cita atas musibah tersebut.

“Semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Selain itu, untuk keluarga agar diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan tersebut,” paparnya (yas/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)