Punya Peran Penting, Bidan Harus Tingkatkan Pelayanan
MAGELANG – Bupati Magelang Zaenal Arifin meminta para bidan dibawah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Magelang untuk meningkatkan pelayanan. Pasalnya, peran bidan sangat vital dan sebagai agen peenekan angka kematian ibu serta bayi.
Hal ini ditegaskan Bupati Magelang Zaenal Arifin, Selasa (25/08/2020) saat membuka webinar nasional pelayanan mandiri bidan berkualitas dan terjangkau di Ruang Mendut rumah dinas Bupati Magelang. Bupati menekankan, para bidan melalui IBI agar bisa terus bekerjasama dengan Pemkab Magelang dalam memberikan pelayanan. Terutama menekan angka kematian ibu dan bayi, serta stunting.
“Kita ketahui bersama bahwa Praktik Mandiri Bidan (PMB) sangat mendukung pencapaian keberhasilan program penurunan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, bidan juga memiliki peran penting dalam menurunkan angka stunting. Sebab mencegah stunting itu dimulai sejak bayi dalam kandungan melalui asupan yang diberikan kepada sang ibu,” katanya.
Zaenal menjelaskan, data saat ini, dari 656 bidan di Kabupaten Magelang, terdapat 488 bidan atau sekitar 74,39 persen yang melaksanakan PMB. Yakni terdiri dari bidan ASN 89,55 persen dan Non ASN 10,45 persen.
“Untuk itu sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang terhadap PMB, kami telah menerbitkan Surat Edaran Bupati Magelang Nomor 44.1/477/21/2012 tentang upaya percepatan penurunan AKI dan AKB, memfasilitasi proses Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) melalui DPMPTSP, serta memberikan izin bagi bidan yang ingin melanjutkan ke jenjang profesi kebidanan sesuai yang telah dipersyaratkan dalam UU No 4 tahun 2019 tentang kebidanan,” imbuhnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang Tanti Zaenal Arifin, sangat mengapresiasi peran serta IBI Kabupaten Magelang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tanti berharap nantinya IBI dapat berkolaborasi dengan PKK untuk memberikan pelayanan optimal utamanya dibidang kesehatan. Menurutnya, PKK tidak mungkin bergerak sendiri dalam menjalankan program-program pemerintah, termasuk harus bersinergi dengan IBI Kabupaten Magelang.
“Khususnya dalam hal ini bekerjasama dengan bidan desa dalam melakukan kegiatan seperti posyandu, poslansia, termasuk dalam pencegahan stunting dan yang lainnya,” imbuhnya.
Sementara Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo menyebutkan, angka kematian bayi saat ini turun secara signifikan. Namun, kata Hasto, angka kematian ibu pernah melonjak pada tahun 2012.
“Kita syukuri dari tahun 1991 hingga 2017 angka kematian bayi terus turun secara konsisten. Tidak ada lonjakan naik seperti halnya angka kematian ibu. Tentu disini ada peran penting dari para bidan, sehingga harapan kami ini dapat terus ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Hasto memngakui, angka kehamilan yang tidak dikehendaki (anwanted pregnancy) masih cukup tinggi, yakni mencapai 19,7 persen pada tahun 2018. Namun, kata Hasto, pada tahun 2019 mengalami penurunan mencapai 17,5 persen.
“Artinya masih banyak kehamilan yang tidak terencana (kebobolan). Sebagian lagi ada yang lebih menyedihkan karena hamil dan belum menikah. Sedangkan target kita kehamilan tidak dikehendaki ada di angka 6,8 persen, sangat jauh sekali dari target,” tukasnya (aha)