Pentas Seni Tiga Sanggar Komunitas “Gulang Gelanggang”

 Pentas Seni Tiga Sanggar Komunitas "Gulang Gelanggang" di lapangan futsal Tuksongo Cacaban Kota Magelang. (15/3/2021).


Pentas Seni Tiga Sanggar Komunitas “Gulang Gelanggang” di lapangan futsal Tuksongo Cacaban Kota Magelang. (15/3/2021). Foto: Dok Sanggar Adya Gunita

Magelang (wartamagelang.com) – Kota Magelang, sebagai kota budaya mulai menggeliat dengan banyaknya karya dan karsa budaya yang mulai bermunculan memberi warna baru pada Kota Magelang.

Pentas seni Gulang Gelanggang hari ini Senin (15/03/2021) menampilkan pementasan 3 sanggar kesenian dari Kota Magelang. Ketiga sanggar seni tersebut adalah Sanggar Adya Gunita, Sanggar Sapto Laras Budoyo, dan Sanggar Keraton Kencono.

Pentas seni berlangsung di lapangan futsal Tuksongo Cacaban Kota Magelang. Pementasan berlangsung selama lebih kurang dua jam, dimulai pada pukul dua siang sampai selesai sekitar jam empat sore.

Para tokoh Tiga Sanggar Komunitas "Gulang Gelanggang" bersama Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Magelang. (15/3/2021).

Para tokoh Tiga Sanggar Komunitas “Gulang Gelanggang” bersama Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Magelang dan Staff Pegiat Budaya Kemdikbud. (15/3/2021). Foto: Dok Sanggar Adya Gunita

Kepala Sanggar Adya Gunita, Agung Tri Cahya menjelaskan, nama “Gulang Gelanggang” ini adalah pekumpulan dari tiga komunitas kesenian ini. Mereka berusaha pentas secara mandiri tanpa bantuan siapapun dan mengajak semua komunitas kesenian lainnya untuk ikut bergabung.

“Nama Gulang Gelanggang ini mempunyai makna, gulang yang berarti sinau atau belajar dan gelanggang yang berarti arena pertunjukan atau pementasan. Jadi Gulang gelanggang maknanya adalah arena untuk belajar,” ujar Agung.

Agung menambahkan bahwa Gulang Gelanggang ini membuka diri untuk semua sanggar dan jenis seni, agar semua ikut bergabung. Karena dengan persatuan saja pementasan seni secara mandiri bisa dilaksanakan dan makin menambah estetika seni.

Sementara itu, Sapto Murdiyono Kepala Sanggar Sapto Laras Budoyo menjelaskan bahwa Sapto tergerak untuk bergabung dengan komunitas tersebut karena ada kesamaan “chemistry” dengan Agung dan Riyanto Kepala Sanggar Keraton Kencono.

“Komunitas ini berencana akan mengadakan pagelaran keseniaan setiap bulan sekali. Hal itu dilakukan agar kegiataan seni terus bergerak setelah dihantam pandemi setahun terakhir ini, ” tambah Sapto.

Pada pementasan kali ini, Komunitas “Gulang Gelanggang” menampilkan empat jenis tari tradisional dan satu lakon ketoprak. Dan juga bintang tamu Sanggar Nirwana dari Kabupaten Magelang. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)