Pengadaan Barang dan Jasa Melalui E-Katalog, Berperan Penting dalam Pelaksanaan Pembangunan
MAGELANG (wartamagelang.com) – Pengadaan Barang dan Jasa membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun dalam pengadaan barang dan jasa ini, harus melalui E-Katalog agar tranparansi bisa berjalan dengan baik dan efektif.
Hal itu disampaikan Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi acara Rapat Koordinasi Evaluasi Barang Jasa dan Implementasi P3DN di Kabupaten Magelang yang diselengarakan di Pendopo Setda Kabupaten Magelang, Jum’at (23/12/2022).
Hendrar menyampaikan bahwa Presiden RI Joko Widodo sangat memberikan perhatian pada Pengadaan Barang dan Jasa, karena jika dilakukan dengan baik dan benar, maka Indonesia punya potensi kekuatan yang akan menunjang indonesia memasuki masa keemasan pada 2045.
“Meningkatkan produk dalam negeri dan meningkatkan porsi usaha mikro kecil dan koperasi sangat penting karena akan menciptakan lapangan kerja dan akan membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di indonesia,” katanya.
Hendrar mengingatkan, terkait pemakaian produk dalam negeri, pengoptimalan Koprasi maupun UMKM, termasuk transparansi proses pengadaan barang dan jasa melalui E-Katalog
“Itu mereka perlu diingatkan terus, dengan demikian target-target dari kami bisa langsung menyentuh daerah maupun Kementerian Lembaga, sehingga peningkatan produk dalam negeri maupun tranparansi pengadaan itu bisa berjalan dengan baik dan efektif,” ungkapnya.
Hendrar menargetkan, bahwa pada tahun 2023, E-Katalog harus ada kenaikan sampai 5 kali lipat transaksi. Ia mengatakan terkait jumlah produk E- Katalog saat ini sudah luar biasa.
“Pak Presiden mentargetkan 1 juta produk tayang tahun ini, tapi kita sudah sampai 2,3 juta. Nah, sekarang yang paling penting adalah transaksinya harus ditingkatkan,” ujarnya.
Hendrar meminta, harus ada keterlibatan Pemerintah Daerah, Kementerian Lembaga untuk mengarahkan semua proses pengadaan barang dan jasa ke E-Katalog, dengan demikian untuk meminimalkan tatap muka.
“Ya pasti kalau nggak ketemu orang perorang ya nggak akan ada korupsi di situ,” tandasnya.
Hendrar menyebutkan, jumlah transaksi khusus E-katalog saat ini baru mencapai sekitar Rp 77 triliun, ia berharap bisa mencapai Rp 500 triliun di tahun depan. Untuk produk dalam negeri tahun ini baru terpakai sekitar 78 persen.
“Kami berharap 90 persen proses pengadaan barang dan jasa kedepan ini harus memakai produk dalam negeri, ini yang harus kita kejar termasuk UMKM Koperasi juga harus dilibatkan dan transaksi dari mereka diharapkan bisa mencapai 60 persen di tahun depan,” ungkapnya
Ia menambahkan, dari pengalaman selama kurun waktu tahun 2022 ini sudah ada sekitar 30.000 lebih produk impor yang sudah di freez (dibekukan) karena produk dalam negeri atau subtitusinya juga sudah ada di E-Katalog.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menyampaikan, inti dari pengadaan barang dan jasa tentunya memiliki peran yang penting dan strategis dalam pelaksanaan pembangunan nasional untuk meningkatkan pelayanan publik dan pengembangan perekonomian nasional dan daerah.
“Pengadaan barang dan jasa juga harus memberikan nilai manfaat sekaligus berkontribusi dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri, itu adalah garis besar pengadaan barang dan jasa,” paparnya.
Zaenal menegaskan, melalui pengadaan barang dan jasa ini bisa menjaga kualitas pelayanan publik, dengan belanja produk dalam negeri akan menekan inflasi karena perekonomian akan berputar di dalam negeri.
Guna mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten Magelang juga terus mendorong peningkatan kapasitas kelembagaan pengadaan barang/jasa.
“Kita berharap Pemerintah Kabupaten Magelang dapat menjadi pelopor percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri melalui E-Katalog bagi pelaku usaha dan koperasi dengan meningkatkan kemampuan dalam hal digitalisasi dan melakukan evaluasi secara kontinue apa yang menjadi kekurangan,” tukasnya (ang/aha)