Pemkab Magelang Pastikan Pembangunan Gerbang Ikon Kalpataru Tetap Berjalan

Bupati Magelang Zaenal Arifin (Dok wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Pemerintah Kabupaten Magelang memastikan rencana pembangunan gerbang kawasan Borobudur ikon Kalpataru di Blondo, Kecamatan Mungkid, tetap berjalan. Meskipun di lokasi pembangunan gerbang terdapat bangunan SDN Blondo 1.

Bahkan Pemkab Magelang pun berencana memindahkan kegiatan belajar mengajar SDN Blondo 1 ketempat lainnya. Rencananya, SDN Blondo 1 akan dilakukan regrouping atau digabungkan dengan sekolah lainnya.

“Adanya penetapan destinasi super prioritas di Kabupaten Magelang, maka penataan akan dilaksanakan. Akan ada banyak penataan. Salah satunya kita akan menata pintu-pintu gerbang yang masuk di wilayah Kabupaten Magelang. Ada beberapa pintu yang akan dilakukan perbaikan. Salah satunya pintu Blondo,” kata Bupati Magelang Zaenal Arifin Jumat (01/01/2021).

Zaenal mengakui bahwa pembangunan Gerbang Blondo akan memanfaatkan lahan di sekitar simpang tiga Blondo, termasuk aset SDN Blondo 1, Blondo, Kecamatan Mungkid. Pemkab Magelang, kata Zaenal, sudah mengkomunikasikan kepada pihak sekolah serta pemerintah desa terkait rencana pembangunan gerbang tersebut.

Zaenal memastikan, siswa dan sekolah akan difasilitasi ke tempat lain atau digabung dengan sekolah lainnya. Langkah ini, kata Zaenal, agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat dilaksanakan.

“Kita sudah mengkomunikasikan, kita akan menggunakan salah satu fasilitas SD di sana. Kita sudah komunikasikan dengan pihak sekolah dan pihak pemerintah desa. Nanti akan ada penempatan bagi teman-teman yang sekolah di situ. Tetapi semua harapannya bisa berjalan semuanya. Jadi yang sekolah tetap bisa sekolah,” imbuhnya.

Zaenal menyebutkan, untuk pembebasan lahan sendiri akan dialokasikan oleh pemerintah pusat. Salah satunya, kata Zaenal, masalah anggaran pembebasan lahan. Termasuk akses lahan dari Mendut ke Borobudur.

“Ini kita bekerja bersama. Kalau itu memakai tanah milik pemda, ya kita kerja bersama. Kalau itu pemdes ada penggantinya itu akan diberikan oleh pemerintah pusat. Memang beberapa pembebasan lahan yang ada di wilayah Borobudur kita mintakan ke pusat. Karena daerah tidak punya cukup banyak uang, kita mintakan ke pemerintah pusat. Alhamdulillah pusat memberikan. Untuk beli tanah karena kita sudah kehabisan uang,” paparnya.

Zaenal juga mengkonfirmasikan bahwa untuk pembangunan gerbang masuk lainnya di Kembanglimus, Kecamatan Borobudur rencananya akan digeser ke wilayah Kecamatan Salaman. Penggeseran ini, kata Zaenal, dengan alasan karena wilayah Kembanglimus merupakan salah satu area sawah purba.

Zaenal memastikan, Pemkab Magelang dengan penuh pertimbangan akhirnya menggeser titik lokasi pembangunan gerbang tersebut. Sebab menurut Zaenal, agar nantinya pembangunan tidak menabrak aturan, terutama Perpres Nomor 58 Tahun 2014.

“Ini terus kita upayakan, karena kita ingin membangun Borobudur ini tanpa melanggar aturan yang ada. Borobudur ada perpres 58, mengatur tentang tata ruang kawasan strategis nasional Borobudur. Salah satu gerbang di sisi barat yakni Kembanglimus ini terus kita lakukan kajian. Di situ masuk di area sawah purba. Maka kita berikan alternative,” tandasnya.

“Tentu kami di pemda tak ingin melanggar aturan yang ada. Maka ada komunikasi memungkinkan pergeseran ke barat ke arah salaman. Dengan mempertimbangkan aturan yang ada supaya tak ada permasalahan hukum. Sentranya belum. Tapi insya Allah bergeser,” tutupnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)