Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Didorong Bekerja Lebih Optimal

BERI ARAHAN : Bupati Magelang Zaenal Arifin didampingi Sekda Kabupaten Magelang Adi Waryanto memberikan arahan kepada seluruh pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Pimpinan Tinggi Pratama dalam OPD menjadi ujung tombak dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini untuk terciptanya pelayanan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat.

Hal ini ditekankan oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin saat memberikan arahan pada kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan (Leadership Development Program) bagi pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator, Selasa (23/1/2024), bertempat di Hotel Swiss Bel Hotel Yogyakarta, yang diinisiasi oleh BKPPD Kabupaten Magelang.

Zaenal berharap, melalui kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk menguatkan komitmen guna mengoptimalkan peran sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkualitas dan berdaya saing.

ia menyampaikan, bahwa ditengah-tengah kemajuan teknologi yang hingga saat ini berkembang sangat pesat, sangat berpengaruh terhadap sisi kehidupan manusia. Hal tersebut, tentunya menjadi satu tantangan bagi pelayanan publik, utamanya di dalam tata kelola pemerintah.

Untuk itu, tugas yang tidak ringan ini hendaknya perlu ada satu pemahaman bersama bagi aparatur untuk terus berkolaborasi, bersinergi, dan bergotong-royong. Yakni dalam menghadapi berbagai tantangan yang berkembang, dengan tetap berorientasi memberikan pelayanan publik terbaik kepada masyarakat.

“Sebagai pemimpin harus bisa mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengawasi aktivitas orang lain atas tugas-tugas yang telah direncanakan, sehingga dapat mencapai sasaran dan tujuan organisasi,” katanya.

Menurut Zaenal, pemimpin yang efektif itu harus mampu merencanakan/menetapkan prioritas, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu mengajar/mentransfer pengetahuan, mampu menangani konflik dan mampu membimbing bawahannya.

Terkait sikap pemimpin terhadap bawahannya di dalam membimbing, hanya ada kata mampu, mau, tidak mau, atau mampu tetapi tidak Mau, bahkan ada juga yang mau tetapi tidak mampu.

“Untuk itu, setelah peningkatan kapasitas ini saya berharap, untuk dijadikan momentum untuk ke arah yang lebih baik lagi, bagi Bapak/Ibu sebagai pemimpin, sehingga masuk dalam orang yang mau dan mampu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai ASN,” tandasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)