Menteri Bintang : Indonesia Serukan Pentingnya Peran Sentral Perempuan di Masa Pandemi

PERAN PEREMPUAN : Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyerukan peran penting perempuan dalam Commission on the Status of Women (CSW) Tahun 2021 (Dok Kemen PPPA)

JAKARTA (wartamagelang.com) Pemerintah Indonesia menyerukan peran sentral perempuan dan anak perempuan di ranah global pada masa pandemi, utamanya dalam upaya pembangunan kembali masyarakat. Melalui peran perempuan, maka pembangunan bisa diwujudkan secara merata.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga selaku Ketua Delegasi RI, Kamis (24/03/2021) dalam rilis pers yang diterima wartamagelang.com pada Sesi Pernyataan Umum (General Statement) dalam rangkaian Sesi Ke-65 Komisi Status Perempuan atau Commission on the Status of Women (CSW) Tahun 2021 yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York.

Menteri Bintang yang hadir secara virtual, menyampaikan, perempuan dan anak perempuan merupakan kelompok rentan terdampak pandemi secara global. Hal ini, kata Menteri Bintang, juga menghambat berbagai pencapaian yang telah tercipta dalam beberapa dekade terakhir.

Menteri Bintang mengingatkan, isu terkait partisipasi penuh dan efektif serta pengambilan keputusan perempuan dalam kehidupan publik, serta penghapusan kekerasan, untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan tidak hanya akan membuka kesempatan untuk merumuskan mekanisme penanggulangan.

“Namun, juga akan mendorong komitmen yang lebih luas dan upaya untuk memastikan peran sentral perempuan dan anak perempuan di ranah global dalam upaya pembangunan kembali masyarakat,” tegas Menteri Bintang.

Menteri Bintang menyebut bahwa Indonesia tetap berkomitmen penuh dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Selain itu, kata Menteri Bintang, juga bertekad menjadi contoh dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

“Indonesia juga mendorong upaya global untuk mengatasi tantangan ketidaksetaraan yang signifikan, dengan memastikan penerapan prinsip ‘’Leave No One Behind’. Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya pengarusutamaan gender untuk memastikan perempuan dan anak perempuan memperoleh manfaat dari program pembangunan,” sebutnya.

Menteri Bintang memaparkan, demi menekan dampak buruk pandemi Covid-19 terhadap perempuan dan anak, Indonesia telah melakukan beberapa upaya. Diantaranya, kata Menteri Bintang, menyiapkan protokol dan pedoman untuk memastikan layanan responsif gender dan ramah anak.

Diantaranya, yakni Layanan Psikologi Sehat Jiwa (SEJIWA), menginisiasi Program Bersama Jaga Keluarga Kita (Berjarak), menyelenggarakan pelatihan daring bersama dengan Organisasi Masyarakat Sipil untuk mendorong perempuan agar terjun ke dunia Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta bekerja sama dengan dunia usaha untuk menyediakan paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak terdampak Covid-19.

“Saya berharap semua delegasi akan bekerja sama dalam semangat saling menghormati dan bergandengan tangan untuk kemajuan perempuan, serta menghasilkan dokumen hasil yang sukses tahun ini,” tutup Menteri Bintang (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)