Korban Dukun Maut Asal Kajoran Kembali Bertambah, Polres Magelang Terus Dalami Kasus

Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun (Dok Humas Polres Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Korban pembunuhan dari IS, 57, dukun maut pengganda uang asal Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, dipastikan kembali bertambah.  Hal ini menyusul pengakuan tersangka kepada penyidik Satreskrim Polres Magelang.

Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Senin (22/11/2021) mengungkapkan, dari pengembangan yang dilakukan ditemukan fakta baru, dimana tersangka mengaku telah melakukan permbunuhan sebanyak tiga kali. Maka, kata Sajarod, kasus pembunuhan berencana oleh tersangka IS, bertambah menjadi empat orang korban.

Sajarod menuturkan, berdasarkan pengembangan dan penyidikan Satreskrim Polres Magelang, tersangka IS kembali mengaku pernah melakukan pembunuhan dengan motif  yang sama pada ketiga korban lainya.

“Korban pertama adalah Mu’arif, 52, warga Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Magelang, kejadian pada hari Kamis 14 Mei 2020 malam,” ungkap Kapolres.

Sajarod menjelaskan, adapun kronologis kejadian pada hari itu sekira pukul 20.00 WIB korban berpamitan kepada keluarganya akan pergi ke rumah tersangka IS. Dengan tujuan, kata Sajarod, minta didoakan akar uangnya tidak cepat habis atau berlipat ganda karena pada saat itu korban sedang mengalami kesulitan keuangan.

“Uang yang dibawa senilai Rp 3 juta dan oleh tersangka korban diberikan air yang dimasukkan dalam plastik, ternyata oleh tersangka air tersebut dicampur potassium yang mengandung sianida,” jelas Sajarod.

Sajarod mengemukakan, kemudian korban pulang sesuai dengan persyaratan dari tersangka agar cairan tersebut diminum dan dihabiskan pada saat perjalanan pulang. Orang lain, kata Sajarod, tidak boleh ada yang tahu.

“Diduga cairan tersebut diminum di perjalanan, karena korban ditemukan warga sekitar keesokanya yakni Jum’at (15/5/2020) di jalan dengan kondisi tergeletak dan sudah meninggal,” jelasnya.

Sajarod menuturkan, saat itu Polisi dan pihak Puskesmas Kajoran langsung melakukan pengecekan, pemeriksaan, dan tindakan lainya untuk mengetahui apakah ada unsur kesengajaan atau tanda telah terjadi penganiayaan terhadap korban.

“Akan tetapi pada saat itu tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, dan pihak keluargapun menyampaikan agar korban segera dilakukan pemakaman dan tidak dilakukan outopsi,” ujarnya.

Sajarod memastikan, dari pengembangan ini, tersangka juga telah mengakui semuanya. Untuk motif dan modus yang dilakukan oleh tersangka adalah sama yakni ingin menguasai uang milik korban.

“Saat ini untuk proses tetap kita kembangkan, namun mudah-mudahan sudah tidak ada lagi korban-korban yang berjatuhan akibat yang dilakukan oleh tersangka,” paparnya

Sajarod menegaskan, dengan demikian korban pembunuhan yang telah dilakukan oleh tersangka IS sebanyak empat orang.

“Dimana dari keempat korban dilakukan pada tiga kejadian dan waktu yang berbeda,” pungkasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)