Gali Inspirasi Perempuan, Museum Basoeki Abdullah Gelar Pameran Bertemakan Semesta Perempuan

Museum Basoeki Abdullah di Jakarta (sumber internet)

JAKARTA – Peran perempuan sangat vital dan memberi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Terlebih di masa pandemic covid-19, peran perempuan menjadi sangat berarti dalam keseimbangan kehidupan.

Hal inilah yang ingin diungkap oleh Museum Basoeki Abdullah bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam Pameran Seni Rupa Kontemporer, yang mengangkat tema perempuan yaitu “Semesta Perempuan”.

Kepala Museum Basoeki Abdulah, Maeva Salmah dalam rilis pers yang diterima oleh wartamagelang.com mengatakan bahwa, pameran ini sebagai rangkaian program kerja Museum Basoeki Abdullah pada tahun 2020. Tema ini dipilih, kata Maeva, dengan pertimbangan bahwa sebagian karya-karya Basoeki Abdullah memiliki “spirit keperempuanan” baik dalam konteks estetis, sensualitas hingga spiritual.

“Pameran ini juga untuk merayakan ketokohan Basoeki Abdullah dalam terus konsisten bekerja dengan karya karya seni lukisnya,” katanya.

Maeva mengemukakan, melalui pameran ini, Museum Basoeki Abdullah mengundang para perupa yang berkutat dengan karya-karyanya, untuk meneguhkan atau bahkan mengembangkan tentang tema tersebut. Artinya, para seniman peserta diminta untuk berkarya dengan gaya, cara, penafsiran, isi dan narasi secara personal diri sendiri terhadap wacana tema dan bentuk pameran yang ditawarkan.

“Pameran diikuti 15 (lima belas) perupa dari berbagai wilayah di tanah air, yaitu Jakarta, Banten, Bandung, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan dan Papua. Agustan, Afriani, Citra Sasmita, Erica Hestu Wahyuni, Ika Kurnia Mulyati, Guntur Wibowo, Indyra, Ponkq Hary Purnomo, Tubagus Patoni, Reza Pratisca Hasibuan, Syis Paindow, Ignasius Dicky Takndare, Prajna Deviandra Wirata, Mahdi Abdullah, Vikey Yordan,” imbuhnya.

Maeva memaparkan, untuk kelimabelas karya yang dipamerkan semua merupakan karya seni lukis diatas kanvas, dengan eksplorasi media yang beragam mulai dari cat minyak, cat akrilik, bolpoint. Begitu pula genre seni lukis yang menjadi pilihan seniman, menurut Maeva, sangat bervariasi mulai dari realisme, ekspresionisme, impresionisme hingga metarealis-surealisme.

“Karya yang dipamerkan sebagian besar merupakan karya terbaru, tahun 2020, yang khusus diciptakan perupa pada pameran ini dengan mengangkat berbagai dinamika sosial budaya yang tengah terjadi, termasuk didalamnya tema kemanusiaan: Pandemi Covid 19,” tandasnya.

Maeva menyebutkan, pameran ini akan diselenggarakan pada tanggal 25 September hingga 25 Oktober 2020, dan direncanakan akan dilaksanakan dalam dua bentuk pameran yaitu Pameran Daring dan Pameran Luring (Pameran secara Fisik). Pameran secara fisik, kata Maeva, tentu diselenggarakan dengan memperhatikan standar protokoler Kesehatan yang ditetapkan Pemerintah.

Maeva menegaskan, perempuan sebagai sumber inspirasi jangan hanya sebagai objek, namun menjadi subjek dalam dirinya dan memiliki peran penting dalam Semesta alam. Terlebih di era Pandemi Covid 19 ini, kata Maeva, perempuan juga diharapkan sebagai Garda terdepan dalam menjaga keseimbangan kehidupan.

“Sebagai rangkaian kegiatan Pameran, akan dilaksanakan berbagai program edukasi publik, yaitu Artist Talk yang diadakan sebelum penyelenggaraan pameran dan saat pameran berlangsung, workshop seni rupa dan program pendukung lainnya. Kemudian untuk kurator pameran adalah Citra Smara Dewi dan Dian Ardianto,” tandasnya.

Kurator Pameran, Citra Smara Dewi, menekankan pentingnya keterlibatan perupa-perupa luar Jawa Bali dalam pameran ini untuk memberi kesempatan perupa-perupa Nusantara menampilkan karya terbaiknya.

“Dengan berbagai ideologi dan latar belakang sosial budaya, kita dapat melihat bagaimana sosok perempuan hadir sebagai sumber inspirasi berkarya dari para seniman lintas kultural,” ucapnya (aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)