Empat Desa di Kabupaten Magelang Jadi Percontohan Penanganan Anak Tidak Sekolah

SERAHKAN RESMI : Penanggung Jawab Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Magelang, Basuki Rochmad saat menyerahkan salah satu ATS, Putra untuk bersekolah di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Sebanyak empat desa di Kabupaten Magelang menjadi percontohan program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang digagas oleh UNICEF. Program tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan agar ATS bisa kembali bersekolah dan mendapatkan pendidikan dengan baik.

Penanggung Jawab Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Magelang pada Bappeda dan Litbang Kabupaten Magelang, Basuki Rochmad, menjelaskan, program penanganan ATS ini diluncurkan oleh UNICEF. Sementara Kabupaten Magelang sendiri sebagai replikasi penanganan ATS yang dipusatkan di empat desa antara lain, Desa Sambeng, Kembanglimus (Borobudur), Desa Kalisalak (Salaman) dan Desa Banyusidi (Pakis).

“Empat desa itu sebagai percontohan yang nantinya akan menjadi contoh di seluruh desa di Kabupaten Magelang,” katanya.

Basuki menuturkan, peran Pemerintah Kabupaten Magelang dalam hal ini adalah sebagai user dalam program UNICEF (Penanganan ATS) yaitu sharing dana, baik dana dari UNICEF, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa. Pihaknya, kata Basuki, telah melakukan pendataan di empat desa tersebut. Di Desa Sambeng ditemukan sebanyak 6 ATS, Desa Kembanglimus ditemukan 7 ATS, Desa Kalisalak ditemukan 6 ATS dan di Desa Banyusidi ditemukan 7 ATS.

“Ini masih sampel, pendataan ini masih belum selesai. Tentunya kalau kita teruskan masih ada beberapa ATS lainnya. Harapannya di tahun 2023 dan seterusnya kita akan replikasi sekuat atau semampu dengan anggaran APBD dan APBDes, dengan harapan sampai selesai,” ujarnya.

Basuki mengatakan ada beberapa macam faktornya seperti ada yang lulus dan tidak melanjutkan, ada yang putus sekolah, tidak mampu secara ekonomi, dan faktor yang lainnya.

“Ada yang SD tidak lulus, ada yang lulus SD tidak melanjutkan ke SMP, ada yang putus sekolah di SMP,” bebernya.

Pada kesempatan tersebut, Bappeda dan Litbang Kabupaten Magelang bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga menyerahkan salah satu ATS, Putra untuk bisa bersekolah kembali di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Nida UL Hasanah menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah karena telah memiliki peran yang sangat besar untuk membantu ATS bisa menuntut ilmu kembali.

“Harapan kami, Putra (salah satu ATS) bisa bersekolah sampai selesai dan memiliki keahlian sehingga bisa sukses,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Putra sendiri nantinya akan mengambil pendidikan di jurusan teknik body otomotif di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)