CERUTU ARMADA, INSPIRASI NAMA KAROSERI TERNAMA NEW ARMADA

Cerutu Armada, inspirasi nama karoseri ternama dari Magelang, New Armada


Siapa sangka, berawal dari nama merek cerutu ARMADA inilah, perusahaan karoseri dan holding company PT MEKAR ARMADA JAYA (lebih dikenal sebagai NEW ARMADA Magelang) mulai berkiprah.

Cerutu ARMADA ini merupakan bikinan dari pabrik cerutu “Ko Kwat Ie & Zonen” yang terletak di Prawirokusuman Wetan (kini Jl. Tarumanegara), persis berada di pinggir Kali Manggis (belakang SMAN 3 Kota Magelang).

Kotak cerutu ini terbuat dari kayu tipis semacam triplek dengan ukuran kira-kira 2 kali ukuran bungkus rokok sekarang. Ringan sekali bobotnya. Dalam 1 kotak berisi 10 batang cerutu seukuran jari telunjuk dewasa.

Pada kemasannya tertempel gambar orang “bule” dengan pakaian seperti seorang kapten kapal. Nama ARMADA merujuk pada seorang marshal laut yang memiliki kekuatan armada laut.

Pada sisi lain terdapat tulisan ARMADA dan cerutu, teknis cetaknya seperti di sablon. Pada bagian lain terdapat keterangan tentang produk cerutu ini.

Pabrik cerutu “Ko Kwat Ie & zonen” berawal di Batavia tahun 1900. Pada tahun 1908 pabrik ini dipindahkan ke Magelang dengan alasan untuk mendekatkan pabrik ke sentra bahan baku tembakau di wilayah Kedu. Termasuk juga untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah dibandingkan dengan di Batavia.

Di Magelang, pabrik cerutu ini masih berupa sebuah industri rumahan di Gang Nanking, sebuah gang kecil di deretan pertokoan Pecinan, sekitar selatan Apotik Sumbing kini. Tentu saja dengan jumlah produksi yang masih sedikit.

Seiring dengan perkembangan jaman, berpindahlah pabrik ini di samping rumah Ko Kwat Ie di “Djoeritan Zuid/Djoeritan Kidoel no. 16” (kini Jl. Sriwijaya 16), tepat di pinggir Kali Manggis berseberangan dengan Ngasem.

Pabrik cerutu “Ko Kwat Ie & Zonen” tahun 1935.

Kalo anda dari Apotik Sumbing, berjalanlah ke arah timur sejauh 100-an meter. Nah tepat di jembatan Kali Manggis di sisi selatan menghadap utara, terdapatlah bangunan cantik nan eksotis, itulah rumah tinggal sang raja cerutu Ko Kwat Ie.

Eks pabrik cerutu “Ko Kwat Ie & Zonen” yang kini dimiliki oleh New Armada.

Seiring dengan perkembangan jaman dengan naiknya permintaan cerutu dari Eropa dan orang-orang Eropa yang ada di Hindia Belanda, Ko Kwat Ie mendirikan pabrik yang lebih besar di kawasan Prawirokusuman Wetan pada tahun 1920.

Sebuah pabrik besar nan megah yang bisa menampung ribuan tenaga kerja. Dengan hal itu maka permintaan akan cerutu bisa terpenuhi. Terlebih di masa itu mengisap cerutu merupakan simbol gaya hidup yang modern.

Saat pagi hari di waktu jam masuk pabrik, dapat dipastikan ribuan pekerja berduyun-duyun bekerja di pabrik ini. Pun sebaliknya di saat pulang kerja, suasana depan pabrik akan penuh sesak.

Puncak kejayaan pabrik cerutu ini berkisar pada tahun 1920 hingga 1942.
Kedatangan Jepang di Jawa dan Perang Dunia ke 2 di Eropa berdampak buruk terhadap industri cerutu.

Hal ini menyebabkan permintaan cerutu merosot tajam dan berdampak pada berhentinya pabrik ini. Dampak terburuk ketika Ko Kwat Ie meninggal karena sakit di kisaran tahun 1942-1945.

Ko Kwat Ie tahun 1930-an.

Sepeninggal Ko Kwat Ie, operasional pabrik di teruskan oleh anak-anaknya hingga pada awal 1970-an meskipun dalam kondisi kembang kempis.

Nah, di selatan pabrik ini berdiri sebuah rumah milik orang tua Liem Wan King. Liem Wan King alias David Herman Jaya yang lahir pada 23 Maret 1952 ini sangat antusias membantu usaha bengkel las milik ayahnya.

Ia bahkan berhasil membuat desain becak dan mendapatkan pujian dari ayahnya. Bakat bisnis Wan King diperolehnya sejak duduk di bangku SMP, tahun 1965.

David makin gemar mendesain sarana transportasi dan berangan-angan menyulap mobil pick-up menjadi mobil penumpang. Karena pada saat itu mobil penumpang masih sangat jarang.

David Hermanjaya alias Liem Wan King, pendiri PT New Armada Magelang.

Setiap hari, David mengamati mobil Colt T 120 kesayangannya. David berangan-angan jika mobil tersebut didesain dengan baik dan menjadi kendaraan yang apik akan laku di pasaran.

Pada 11 November 1974, Liem Wan King mendirikan sebuah bengkel karoseri mobil dengan nama PT ARMADA. Dari tangannya lahirlah 10 mobil penumpang yang pada akhirnya di beli oleh orang lain. Lima diantaranya dibeli perusahaan travel biro.

Pemilihan nama PT Armada bukanlah tanpa alasan. Nama cerutu Armada inilah yang menjadi inspirasi untuk nama usaha bengkelnya yaitu PT Armada.

Seiring dengan makin banyaknya permintaan yang terus meningkat, David mendirikan perusahaan baru dengan nama PT New Armada yang berlokasi di Mertoyudan pada tahun 1976.

Sedangkan perusahaan lama di Jl. Prawirokusuman diserahkan kepada pamannya. Meski demikian, ulang tahun PT New Armada sendiri selalu diperingati di bulan November yang berpatokan pada pendirian PT Armada 11 November 1974.

Karoseri PT New Armada di Magelang.

Di sisi lain, makam si raja cerutu Ko Kwat Ie berada di kaki Bukit Tidar yang kondisinyapun bisa dibilang sangat merana dan memprihatinkan. Tertutup oleh semak belukar dan tidak terurus sama sekali.

Bahkan batu nisan berbahan marmer yang tertempel di dinding makamnyapun raib entah kemana. Makam produsen cerutu Armada ini sungguh perlu perhatian.

Hal ini berbeda terbalik dengan nasib PT New Armada yang kini berkembang pesat dengan puluhan anak perusahaannya.

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)