Wisatawan Candi Borobudur Kini Tak Diwajibkan Didampingi Tour Guide

KEMEGAHAN BOROBUDUR : Candi Borobudur tampak megah dan kini menerima kuota wisatawan 3.500 orang tiap harinya (Dok wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Para wisatawan yang berlibur di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang kini tidak diwajibkan didampingi tour guide. Kebijakan tersebut berlaku pada hari ini, Selasa (15/12/2020).

Dalam rilis yang diterima wartamagelang.com pada Senin (14/12/2020), kebijakan ini merupakan hasil rapat koordinasi dan evaluasi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) (TWC) bersama Balai Konservasi Borobudur (BKB) atas penerapan pengaturan kunjungan di Candi Borobudur pada Jumat (11/12) di Ruang Awadhana, Unit Manohara Borobudur.

Sebelumnya, selama masa pandemi, kebijakan pengaturan kunjungan di Taman Wisata Candi Borobudur disesuaikan dengan penerapan protokol kesehatan yang berlaku untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pengunjung sesuai dengan standarisasi CHSE, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dengan fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola destinasi.

BKB dalam Protap (Prosedur Tetap) Kunjungan ke Zona 1 Candi Borobudur menetapkan kebijakan pendampingan guide bagi pengunjung yang akan naik ke Zona 1 Candi Borobudur di awal masa pandemi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai edukasi dan pendampingan monitoring protokol kesehatan. Namun, pada penerapannya terkait implementasi dan efektifitas penggunaan guide dimaksud belum sesuai dengan ekspetasi pengunjung dan pelaku pariwisata.

“Kami menerima laporan dari pengunjung dan pelaku pariwisata yang menyampaikan keluhan di social media atas ketidaknyamanannya dalam melakukan kunjungan di Candi Borobudur, terutama kaitannya dengan kewajiban pengunjung untuk menggunakan jasa guide berbayar jika akan memasuki area Halaman Zona 1. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam kunjungan tersebut dan saat ini telah dilakukan evaluasi bersama dengan Balai Konservasi Borobudur untuk menentukan kebijakan yang lebih sesuai,” kata Sekretaris Perusahaan TWC Emilia Eny Utari.

Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati menjelaskan, tujuan penerapan guide di Kawasan Candi Borobudur sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kunjungan di masa pandemi ini.

“Namun, pada pelaksanaannya terjadi ketidaksesuaian dalam penerapannya di lapangan. Kami selaku pengelola Zona 1 dan Zona 2 telah mengevaluasi protap dimaksud untuk disesuaikan dengan kondisi saat ini,” jelasnya.

Wiwit juga menyebut bahwa hasil pembahasan evaluasi dan koordinasi tersebut, penggunaan guide di Halaman Zona 1 Candi Borobudur sudah tidak diberlakukan mulai tanggal 15 Desember 2020.

“Hingga disahkannya perubahan Protap Kunjungan ke Zona 1 Candi Borobudur di Era Adaptasi Kebiasaan Baru pada Masa Pandemi Covid-19 oleh Dirjen Kebudayaan,” sebutnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)