Bimtek Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan Di Kabupaten Magelang
Magelang (wartamagelang.com) – Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan RI, yang berfokus pada Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan di Kabupaten Magelang, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan Di Kabupaten Magelang pada hari Kamis, 4 Mei 2023, bertempat di Wisma Sejahtera, yang beralamat di Jl. Serayu II No.44, Kedungsari, Magelang Utara, Kota Magelang.
Acara bimtek ini juga difasilitasi oleh anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, SE., MBA.
Acara diawali dengan sambutan dari penyelenggara kegiatan yaitu Dr. Prayudi Syamsuri, SP., M.Si, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ditjen. Perkebunan.
Kemudian sambutan yang berikutnya adalah sambutan selamat datang dari Bapak Ir. Romza Ernawan, M.Si., Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang.
Acara disambung dengan sambutan sekaligus pembukaan Bimtek Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan Di Kabupaten Magelang oleh Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.
Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA. mengatakan, kegiatan Bimtek ini merupakan kerjasama Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng VI (Purworejo, Magelang Raya, Temanggung dan Wonosobo) bersama dengan mitra Direktorat jenderal Perkebunan, Kementan RI, yang berfokus pada Optimalisasi Potensi Sktor Perkebunan di Kabupaten Magelang.
“Kabupaten Magelang dengan dukungan secara geografis tentunya menjadi daya dukung utama sebagai salah satu daerah penghasil panen pada sektor perkebunan, selain daripada hortikultura dan tanaman pangan. Ada beragam produk unggulan antara lain kopi, karet, dan kelapa dengan luasan lahan mencapai 10.000 Ha (data BPS 2022). Potensi tersebut tentunya diperlukan dukungan dari berbagai stakeholder baik itu pemerintah daerah maupun pusat,” kata Vita.
Vita menambahkan, sebagai Anggota Komisi IV DPR RI, akan berupaya untuk terus mendorong pemerintah melalui kementerian pertanian untuk mengoptimalkan grand design pertanian serta peran dan sinergitas antar pemangku kebijakan untuk mendorong ekspor produk pertanian di Indonesia. Grand Design tersebut memuat tujuan jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan petani secara luas. Di sisi lain, program ini juga disusun guna memastikan arah pembangunan pertanian agar berjalan dengan target dan tahapan yang jelas. Program ini mencakup upaya optimalisasi potensi pertanian, salah satunya melalui pengembangan kawasan dan ditata sedemikian rupa agar mampu menjawab tantangan dan peluang pasar ekspor dunia.
“Selain secara umum pada sektor perkebunan, pada kesempatan siang hari ini sedikit akan dipaparkan terkait dengan peluang khususnya komoditas kopi. Kopi sebagai salah satu produk agroindustri pangan yang digemari oleh masyarakat. Keberadaan kopi sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan sehari-hari,” tambah Vita.
Vita mengatakan, tidak hanya sekedar minum kopi, kopi sudah menjadi budaya atau kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat baik di dalam negeri maupun manca negara.
“Kebutuhan masyarakat akan kopi yang semakin hari makin meningkat, ini menjadi peluang besar khususnya masyarakat di Kabupaten Magelang untuk mengembangkan kopi hasil dari perkebunannya sendiri,” ujar Vita
Dalam memahami persoalan tersebut diperlukan, tambah Vita, sinergitas yang baik antara pemangku kebijakan di daerah maupun di pusat, seperti contoh program-program pemerintah pada sektor peternakan hasil sinergi antara Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI antara lain: Penyediaan bibit unggul (sapi, kambing, domba, ayam, itik, dan babi); Peningkatan produksi pakan ternak; Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan; Pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil ternak; Program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), serta Program KUR bagi petani maupun peternak itu merupakan bagian dari dukungan pemerintah pusat kepada masyarakat dalam upaya mendorong pengembangan pertanian di sektor peternakan.
“Para Peserta yang hadir pada hari ini yaitu ketua atau perwakilan kelompok tani hortikultura yang tersebar di Kecamatan Srumbung dan Kecamatan Dukun yang berjumlah 70 orang. Besar harapan saya agar kegiatan ini bisa sebagai ajang menjalin komunikasi, koordinasi, dan tentunya pengetahuan dibidang pertanian, sehingga petani mampu meningkatkan produktivitasnya dan secara ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan.,” pungkas Vita. (wq)