Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit di Kudus Mendekati 100 Persen

Foto : Handy (Humas Jateng)

Ganjar mengikuti rapat dengan Kemenkes RI secara daring, Rabu (2/5/2021). Foto : Handy (Humas Jateng)

Semarang (wartamagelang.com)- Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kudus diketahui sudah mendekati 100 persen. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan sigap meminta Bupati Kudus, Hartopo, beserta dinas kesehatan setempat untuk langsung melakukan penambahan tempat tidur, baik ICU maupun isolasi di rumah sakit. Bila ini sulit dilakukan, Ganjar berencana akan membuat rumah sakit darurat.

“Yang jelas persoalan yang harus diselesaikan di sana itu (adalah) menambah tempat tidur. Tapi kalau nanti sulit betul, kami akan turunkan rumah sakit darurat,” kata Ganjar usai mengikuti rapat dengan Kemenkes RI secara daring, Rabu (2/5/2021).

Terkait rencana tersebut, Ganjar mengaku saat ini sedang dilakukan asesmen.

“Kalau harus membuat rumah sakit darurat, kita sudah siap. TNI/Polri sudah siap. SDM kita dorong, perawatnya dari PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan dari kita, sudah kita dorong, termasuk dokter dari Provinsi maupun IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sudah disiapkan,” tegasnya dalam rilis Humas Provinsi Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com.

Meski begitu, Ganjar berharap Pemerintah Kabupaten Kudus segera melakukan tindakan-tindakan perbaikan. Ganjar meyakinkan, dirinya akan terus mendampingi Kudus dalam mengatasi persoalan ini. Kementerian Kesehatan, BNPB juga sudah turun untuk membantu.

“Maka kita akan pandu, biar teman-teman Kudus nyaman semuanya. Kalau sulit bisa langsung komunikasi dengan kami, bantuan apa yang dibutuhkan. Kami siap bantu, Kemenkes dan BNPB juga siap bantu,” ucapnya.

Sambil menunggu hasil asesmen terkait keputusan rumah sakit darurat, Ganjar mengatakan akan menerapkan pola gotong royong. Beberapa daerah di sekitar Kudus diminta untuk membantu penanganan. Tidak disangka langkah ini dipandang positif oleh pusat.

“Dan pola gotong royong ini diapresiasi Pak Menkes, karena semua daerah penyokong Kudus, mau mendukung dan membantu. Misalnya Semarang, saya senang karena BOR nya tidak tinggi dan ikhlas menerima pasien dari Kudus. Ini yang akan kita dorong terus,” imbuhnya.

Selain Kudus, ada beberapa daerah lain yang ia prediksi berpotensi terjadi lonjakan kasus. Ganjar meminta agar mereka siaga, mempersiapkan rumah sakit-rumah sakit.

“Selain Kudus, (yang) saya minta tambahan (rumah sakit)nya itu Tegal, Sragen dan beberapa daerah lain. Selain itu, testingtracing harus terus ditingkatkan. Tidak boleh kendor, karena ini bisa dijadikan acuan penanganan termasuk antisipasi potensi varian baru,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menerangkan, kondisi BOR rumah sakit di Kudus memang cukup mencemaskan. Sehingga, penambahan tempat tidur baik ICU maupun isolasi harus segera dilakukan. Selain itu, penambahan tenaga kesehatan juga tidak kalah penting.

“Selain itu, banyak tenaga kesehatan di Kudus yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga kami dari Provinsi berupaya melakukan penambahan tenaga. Saat ini, sudah ada 48 tenaga kesehatan yang kami kirim ke Kudus untuk membackup,” ucap Yulianto. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)