UNTIDAR Terima 4.138 Mahasiswa Baru 2025

SEMATKAN SIMBOLIS : Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Sugiyarto secara simbolis menyematkan almamater kepada perwakilan mahasiswa baru (Dok Humas UNTIDAR)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Universitas Tidar (UNTIDAR) Magelang menerima 4.138 mahasiswa baru. Jumlah ini terseleksi dari 33.684 pendaftar yang mendaftar melalui jalur SNBP, SNBT dan jalur mandiri.

Hal ini disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Prof. Dr. Suyitno, Senin (4/8/2025) saat pembukaan rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr. H.R. Suparsono, Kampus Tuguran, UNTIDAR.

Prof Suyitno menjelaskan, pada PMB 2025 UNTIDAR menerima sebanyak 4.138 mahasiswa dari 33.684 pendaftar. Jumlah mahasiswa baru tersebut diperoleh dari 982 mahasiswa yang diterima melalui jalur SNBP, 1.849 Mahasiswa jalur SNBT, serta 1.307 mahasiswa jalur mandiri.

“Dari keseluruhan jalur masuk, 33 mahasiswa yang tidak mendaftar ulangkan diri/registrasi. Dengan demikian, rasio keketatan UNTIDAR saat ini mencapai 1:8,” ungkapnya.

Prof Suyitno menjelaskan, PMB UNTIDAR kali ini semakin berwarna dengan adanya kehadiran 5 mahasiswa baru asal Papua serta daerah lainnya, yang diterima melalui beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).

“Mahasiswa terjauh yang kami terima saat ini dari Papua, dari Sumatra juga ada. Jadi relatif, hampir semua provinsi itu sudah mulai ada ya,” ucapnya.

Menurutnya, beasiswa ADik ini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar seluruh masyarakat di pelosok negeri, khususnya Papua dapat menikmati pendidikan.

“Ya, ini sebuah bentuk perhatian pemerintah yah, agar sampai Papua pun banyak yang menikmati pendidikan ini. Kita kebetulan dapat dua,” tandasnya.

Beasiswa ADik adalah program beasiswa afirmasi pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), Orang Asli Papua (OAP), anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan penyandang disabilitas untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Dalam sambutannya, Rektor Untidar, Prof. Dr. Sugiyarto, menegaskan pergantian status menjadi mahasiswa bukanlah formalitas belaka. Ada proses yang harus ditempa sehingga mahasiswa dapat terbentuk menjadi pribadi yang mandiri, berintegritas, dan berdaya saing di tengah tantangan zaman.

“Kegiatan PKKMB ini merupakan langkah awal untuk mengenal lebih dekat dunia perguruan tinggi, memahami nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh universitas, serta menyesuaikan diri dengan dinamika kehidupan kampus. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk memperkenalkan sistem akademik, organisasi kemahasiswaan, maupun fasilitas kampus, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap almamater dan semangat kolaborasi antar mahasiswa,” tuturnya.

Rektor mengatakan PKKMB bukan hanya sekadar pembekalan, namun dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh dunia perguruan tinggi sehingga mahasiswa dapat lebih adaptif dengan sistem yang terdapat di dalamnya.

Sementara, usai acara, dua dari Lima mahasiswa penerima Beasiswa ADik berkesempatan berjumpa langsung dengan Prof. Suyitno yaitu Anderson Rayar dan Elison Gire.

“Pastinya senang ya, bisa diterima di Untidar karena memang ingin belajar dengan baik. Tadinya daftar di 2 Kampus, di Bali dan di sini. Tapi diterimanya di sini. Tetap senang, dua-duanya sama-sama bagus,” tutur Anderson Rayar.

Diketahui, Mahasiswa baru UNTIDAR penerima beasiswa ADik terdiri dari 5 orang yaitu Anderson Rayar (S1 Pendidikan Biologi, FKIP), Elison Gire (S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP) dan Herlin Hembo Gloria (S1 Peternakan, Faperta) yaitu kategori Orang Asli Papua (OAP) serta Zalfa Akhmad Zuhdiansyah (S1 Mekatronika, Fakultas Teknik) dan Ayu Septiana (S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi) kategori Anak TKI (had/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)