212 Pengungsi Gunung Merapi Masih Bertahan di Dua Lokasi Pengungsian
MASIH BERTAHAN : Para pengungsi asal Desa Krinjing Kecamatan Dukun, masih bertahan di TEA Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang (Dok wartamagelang.com)
MAGELANG (wartamagelang.com) – Sebanyak 212 pengungsi Gunung Merapi, hingga kini masih bertahan di dua titik lokasi tempat pengungsian. Dua titik lokasi ini adalah di Gedung Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Mertoyudan dan Gedung Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Minggu (27/12/2020) mengatakan, berdasarkan data pada Minggu (27/12/2020) pukul 06.00 WIB, jumlah pengungsi yang masih bertahan ada 212 pengungsi. Jumlah tersebut, kata Edy, berasal dari Desa Paten dan Desa Krinjing, Kecamatan Dukun.
“Untuk Desa Paten terdiri dari Dusun Babadan 2, sebanyak 93 jiwa yang tinggal di Gedung Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan. Sementara dari Desa Krinjing sebanyak 119 jiwa,” katanya.
Edy menuturkan, untuk Desa Krinjing terdiri dari Dusun Trono sebanyak 24 jiwa; Dusun Pugeran sebanyak 42 jiwa; Dusun Trayem sebanyak 53 jiwa yang tinggal di Gedung Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan.
Edy menegaskan, para pengungsi dihimbau tetap tinggal di tempat pengungsian mengingat status Gunung Merapi masih di level Siaga. Terutama, kata Edy, para pengungsi kelompok rentan yakni lansia, anak-anak dan perempuan.
“Pilihan yang paling tepat saat ini adalah tetap tinggal di tempat pengungsian karena status Gunung Merapi yang masih Siaga. Gunung Merapi masih status siaga. Aktivitas Merapi memang turun, tapi tetap di level atas. Pilihan yang paling tepat adalah tetap di tempat pengungsian,” tegasnya.
Edy menyebutkan, Pemkab Magelang sendiri telah memperpanjang status tanggap darurat bencana Gunung Merapi dari tanggal 15 Desember sampai 31 Desember 2020 mendatang. Pemkab Magelang, kata Edy, memastikan akan tetap melayani pengungsi, sehingga mereka tetap aman (coi/aha)
