Ritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal di Candi Borobudur

Foto:

Ritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal di komplek wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang Senin (12/06/2023).  Foto: Lira4wartamagelang.com

Magelang (wartamagelang,com) – Puluhan warga Borobudur mengikuti Ritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal di komplek wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang Senin (12/06/2023). Prosesi tersebut merupakan perjalanan spiritual masyarakat ke bekas kampung halaman yang dahulu berada disekitar area candi Budha tersebut.

Ritual Perjalanan Spiritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal, disajikan dalam bentuk performance art oleh para Seniman Magelang. Mereka berdoa di bawah pohon Beringin tua yang ada di area TWCB tepat disekitar Pasar Borobudur Dusun Kenayan Desa Borobudur.

Pohon Beringin tersebut juga sebagai Prasasti Sosial yang memiliki nilai sejarah pengikat bathin antara masyarakat yang pernah bermukim ditempat tersebut dengan Candi Borobudur.

“Pohon Beringin tersebut bagi masyarakat Dusun Kenayan menjadi simbol kerukunan dan setiap tahun pada Bulan Sapar digelar tradisi Saparan,” kata Sucoro disela sela kegiatan itu.

Sejumlah Sesaji dipersiapkan untuk melengkapi kegiatan tersebut, antara lain aneka jenang, tumpeng, ambeng, dupa, bunga 7 Rupa, bunga setaman, bunga telon sejumlah keris dan tumbak Pusaka kain Putih. Selain itu terdapat sesaji inti yang akan disediakan yakni aneka rempah-rempah seperti Kunyit, Dlingo, Jahe, Daun Pepaya, padi, serat nanas, aneka kacang, pepaya, kelapa dan tebu hitam, kayu cendana, adas pulo waras, Sirih , Sere , Kapu logo, jeruk purut, merica, pinang dan kayu sapan atau kayu secang dan lainnya.

Menurut Sucoro tumbuh keberadaan rempah rempah tersebut jelas mempunyai peran penting dalam upaya pendirian warisan budaya Candi Borobudur yang juga terpahat pada relief Karma Wibangga.

“Ini merefleksikan masa lalu adanya tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat untuk kesehatan dan penyembuhan penyakit. Di tempat tersebut para Paranormal dan peserta melakukan Ritual performance art sekaligus praktek penyembuhan,” imbuh Sucoro

Ritual Bahkti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal ini merupakan rangkaian 21 Tahun Ruwat Rawat Bororobudur yang berlangsung 12-13 Juni 2023. Dimana Ruwat Rawat Borobudur adalah wahana pertemuan para pecinta Seni Dan Budaya serta Lintas Keyakinan/ Kepercayaan, lintas etnis maupun Golongan yang sejak tahun 2003 Ruwat Rawat Borobudur secara terus menerus mengadakan pertemuan melalui kegiatan Budaya dengan tema-tema terpilih.

Disisi lain,General Manager TWCB Jamaludin mawardi mengatakan jika pihaknya mendukung kegiatan Ruwat Rawat Borobudur ini, karena menjadi aktivitas budaya masyarakat dalam rangka menjaga sisi spiritualitas Candi Borobudur. Selain itu juga sebagai salah satu upaya pelestarian dari sisi pelestarian budaya.

“Karena Candi Borobudur tidak hanya dari sisi fisik bangunan saja namun juga dari cultur budayanya yang masih ada disekitar masyarakat Borobudur,” ungkap Jamaludin dalam rilis Prokompim Kabupaten Magelang yang diterima oleh wartamagelang.com. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)