Pendidikan Vokasi Cetak Lulusan Siap Kerja dan Wirausaha
MAGELANG – Pendidikan vokasi adalah upaya untuk mencetak SDM siap kerja dan berwirausaha. Oleh karena itu, perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia perlu terus mendapat dukungan dari pemerintah dan juga stakeholder yang ada.
Demikian diungkapkan Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Dr. Ir. Bakrun, MM dalam kegiatan silaturahim dan pertemuan dengan Pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang serta Kepala SMK Muhammadiyah beberapa waktu yang lalu.
Bakrun mennjelaskan, sebagai bagian dari upaya mencetak sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja dan juga siap berwirausaha, maka dalam jangka panjang akan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi. Pendidikan Vokasi, menurut Bakrun, adalah pendidikan yang mengacu pada penguasaan keahlian terapan bidang tertentu.
“Para siswa akan mendapat bekal terkait teori dan juga implementasi pembelajaran berupa praktek sehingga ketika selesai menempuh pendidikan para lulusan benar-benar siap kerja dan juga berwirausaha,” katanya.
Bakrun mengapresiasi karena beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah di Kabupaten Magelang telah memiliki program pendidikan vokasi. Selain itu, kata Bakrun, keberadaan Politeknik Muhammadiyah Magelang merupakan potensi besar dalam rangka mengembangkan pendidikan vokasi.
“Kami hadir disini untuk diskusi tentang pengembangan SMK dan sinergi antara SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi yang ada antara lain adalah politeknik,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari berharap bahwa sinergi antara SMK dan Politeknik dapat memajukan serta mendukung keberhasilan pendidikan vokasi. Harapan akhirnya tentu akan memberikan manfaat bagi umat dan bangsa.
“Sudah ada 14 SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang yang sepakat untuk melakukan sinergi dan kerjasama dalam mendukung keberhasilan pendidikan vokasi,” ucapnya.
Dalam acara yang bertempat di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan tersebut hadir Badan Pembina Harian (BPH) dan Pimpinan Politeknik Muhammadiyah Magelang serta sejumlah Kepala SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang (coi/aha)