Ayuning Sekar Suci Bersama PAC Magelang Tengah Selenggarakan Seminar “Berani Bicara Cegah Kekerasan”
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Fraksi PDIP, Ayuning Sekar Suci, B.Bus, MIB/MA saat memaparkan materi pada Seminar bertajuk “Berani Bicara Cegah Kekerasan” di Gedung Wanita Kota Magelang, pada hari Rabu 22 Februari 2023. Foto: Uwek/wartamagelang.com
Magelang (wartamagelang.com) – Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Fraksi PDIP, Ayuning Sekar Suci bersama dengan PAC Magelang Tengah, PDI Perjuangan Kota Magelang , menyelenggarakan Seminar bertajuk “Berani Bicara Cegah Kekerasan” di Gedung Wanita Kota Magelang, pada hari Rabu 22 Februari 2023.
Seminar ini, selain menghadirkan Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Fraksi PDIP, Ayuning Sekar Suci, B.Bus, MIB/MA sebagai narasumber, juga menghadirkan narasumber praktisi dr. Bayu Soenarsana Putra, Sp.KJ. dari Soerojo Hospital dan Triantono, S.H., M.H. , seorang akademisi dari Universitas Tidar.
Kegiatan ini juga dihadiri Anggota DPRD Kota Magelang, Organisasi Wanita, dan masyarakat Kota Magelang.
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah Fraksi PDIP, Ayuning Sekar Suci pada seminar ini mengajak masyarakat Kota Magelang untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama perempuan dan anak yang rentan mengalami kekerasan.
“Di Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, salah satu fokus tugasnya adalah pemberdayaan masyarakat. kami menyoroti kasus yang membutuhkan kepedulian tinggi yakni kekerasan pada perempuan dan anak,” kata Ayuning.
Dengan adanya beberapa kasus yang ditemui di lapangan, Ayuning melakukan berbagai kegiatan kepedulian maupun upaya pencegahan terhadap kasus kekerasan pada anak dan perempuan. Kegiatan pencegahan tersebut diimplementasikan melalui seminar, talkshow, kampanye maupun edukasi secara langsung dan melalui media digital.
”Tujuan kegiatan ini juga untuk merealisasikan komitmen dalam pencegahan dan edukasi kepada masyarakat,” tambah Ayuning.
Berdasarkan catatan tahunan Komnas Perempuan periode 2012 – 2021, tambah Ayuning, menunjukkan sekurangnya ada 49.762 laporan kasus kekerasan seksual. Komnas Perempuan pada Januari hingga November 2022 telah menerima 3.014 kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan, termasuk 860 kasus kekerasan seksual di ranah publik/komunitas dan 899 kasus di ranah personal.
dr. Bayu Soenarsana Putra, Sp.KJ. dari Soerojo Hospital menjelaskan bahwa dalam tahap pengembangan remaja ada tahap pengenalan diri sendiri (mengenali jati diri), dimana hal ini sangat dibutuhkan oleh individu khususnya pada masa remaja, dimana pada era globalisasi ini banyak tantangan ditambah dengan adanya proses adaptasi setelah periode pendemi yang sedang kita hadapi saat ini.
“Namun, tidak semua remaja dapat melewati masa adaptasi ini dengan baik. Sehingga banyak terjadi penyimpangan perilaku, contohnya berkata kasar ke guru/ orang tua, bulliying kepada sesama teman, tawuran antar kelompok, dan mbanyak lainnya,” kata dr. Bayu.
Disisi lain Triantono, SH.,MH. dari Untidar, menyoroti refleksi antar gender yang terjadi dimasyarakat, dengan beberapa pertanyaan yang disusul pernyataan oleh para peserta seminar.
“Ada sepuluh pertanyaan, siapa yang memiliki usia harapan hidup lebih pendek? Lebih sering meninggal dunia karena kecelakaan di jalan raya? Lebih sering terlibat perkelahian, kekerasan dan gangster? Lebih sering mengkonsumsi alKohol dan minum minuman keras?? Lebih sering meninggal karena over dosis penggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain)? Lebih banyak mendapatkan larangan-larangan/pembatasan-pembatasan? Lebih sering menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga? Lebih sering menjadi korban kekerasan seksual? dan Lebih sering menjadi pelaku kekerasan terhadap anak? silahkan dijawab,” tanya Triantono.
Kemudian seminar diteruskan dengan launching HOTLINE PENGADUAN PAC MAGELANG TENGAH yang diantarkan oleh anggota Komisi C DPRD Kota MAgelang, Nieke Corry Elsa, A.Md, dan dilanjut dengan penanda tanganan komitmen bersama oleh semua Komandante Magelang Tengah. (wq)
