Angka Inflasi Kabupaten Magelang Diklaim Masih Terkendali

INFLANSI TERKENDALI : Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto saat memimpin Rakor Pengendalian Inflasi Di Daerah bersama OPD Terkait (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Pemerintah Kabupaten Magelang mengklaim tingkat inflansi diwilayahnya masih terkendali. Pasalnya, Pemkab Magelang telah melakukan langkah-langkah strategis dan kerjasama antar lembaga.

Hal tersebut disampaikan oleh, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di daerah secara virtual di Ruang Command Center Setda Kabupaten Magelang, kemarin.

Adi mengklaim, tingkat inflasi di Kabupaten Magelang terkendali berkat kerjasama antar lembaga, baik TNI, Polri, BPS, Bulog, Dinas Perdagangan dan beberapa lembaga terkait lainnya termasuk Dinas Pertanian dan Pangan.

Adi mengatakan, secara nasional angka inflasi di Indonesia saat ini berada di angka 5,59. Sementara untuk di Kabupaten Magelang sendiri masih terkendali karena telah melakukan langkah-langkah antara lain dengan mengalokasikan dana BTT (belanja tidak terduga) untuk Bansos atas dampak kenaikan BBM.

“Dengan dana itu kita bisa memberikan kontribusi agar inflasi di Kabupaten Magelang terkendali,” ujarnya.

Adi menjelaskan, untuk inflasi di Jawa Tengah hanya ada di 6 wilayah yang dihitung oleh BPS dan tidak termasuk di Kabupaten Magelang. Antara lain Cilacap, Purwokerto, Kudus, Kota Surakarta, Kota Semarang, dan Kota Tegal.

Sesuai arahan dari BPS angka inflasi di Kabupaten Magelang ini rujukannya adalah di Purwokerto. Yang menurut BPS karakteristik perekonomiannya mirip dengan Kabupaten Magelang.

“Dan di Purwokerto ini angka inflasinya cukup baik. Jadi angkanya turun dan cukup bagus di bulan September ini,” jelasnya.

Adi menuturkan, dengan adanya inflasi ini akan sangat berdampak pada ketersediaan bahan pangan dan bahan pokok. Sehingga nilai ataupun harganya pun akan mengalami kenaikan dan akan mempengaruhi daya beli masyarakat, termasuk kenaikan harga BBM.

“Jangan sampai nanti daya beli masyarakat lemah dan harapannya kelompok-kelompok tertentu bisa mendapatkan Bansos seperti kalangan transportasi, peternak, petani ikan,” imbuhnya.

Adi menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Magelang pada khususnya, karena Kabupaten Magelang memiliki karakteristik pada pertanian maka diharapkan untuk terus meningkatkan produksi hasil-hasil pertanian yang ada, baik itu pangan ataupun komoditas yang lain.

Untuk masyarakat yang memiliki halaman yang terbatas bisa memanfaatkan sistem hidroponik, memanfaatkan polibag dan sebagainya untuk menanam tanaman pangan yang tidak perlu memakan tempat/ lahan yang luas.

“Sehingga paling tidak bisa memproduksi sendiri, seperti menanam cabai dan yang lainnya,” pugkasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)