Berdayakan Warga, Karang Taruna Kampung Dukuh Dirikan Angkringan

Dunia usaha sangat menarik bagi anak muda untuk belajar berbisnis. Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, tak menyurutkan langkah untuk memulai usaha.

Di sisi lain, dampak pandemi menggugah para generasi muda untuk ikut serta mensukseskan program pemerintah yaitu ‘jogo tonggo’.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Karang Taruna Agni Wira Kampung Dukuh RW 3 Kel. Magelang Kota Magelang yang membuka angkringan dengan konsep pemberdayaan masyarakat dengan nama Angkringan Wiraswasembada.

Bagas Satria Putra, Ketua Karang Taruna Agni Wira, saat ditemui pada acara peresmian dan pembukaan angkringan tersebut, Rabu (28/10/2020) mengatakan, jika konsep angkringan ini bertujuan untuk memutar roda ekonomi masyarakat kampung setempat.

“Agar mereka mendapatkan pemasukkan tambahan dengan cara menitipkan barang dagangan di angkringan tersebut,” terang Bagas.

Sementara itu salah satu inisiator angkringan tersebut, Krisanto CAW, menceritakan awal pendirian usaha yang baru dirintis itu saat ingin memberdayakan aset kampung setempat agar lebih bermanfaat. Aset itu berupa tanah yang berada di depan balai kampung.

“Apalagi di tengah pandemi banyak warga kampung yang kesulitan secara ekonomi. Lalu dengan memberdayakan warga, dibuatlah sebuah usaha berupa angkringan dengan konsep swasembada usaha,” tegas Krisanto.

Krisanto menerangkan jika semua menu makanan yang tersaji, disetorkan oleh anggota karang taruna dan ibu rumah tangga dengan sistem konsinyasi (bayar belakang barang yang terjual). Tercatat, warga yang berhasil diberdayakan sejumlah 22 orang.

Aneka menu siap tersaji, misalnya gorengan, sate jeroan, sate telur puyuh, gemak bakar, pisang coklat dan aneka tempura. Khusus untuk minuman dan mie instan bukan setoran dari warga tapi digarap langsung oleh anggota karang taruna, hasilnya sebagian untuk menambah kas organisasi.

Harganya pun bersahabat, mulai dari 1000 rupiah seperti aneka tempura. Sedangkan operasional angkringan dimulai dari pukul 16.00 hingga 24.00 wib. Untuk operasional sehari-hari dilakukan oleh 4 pegawai tetap yang dibantu oleh para anggota karang taruna.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua operasional Angkringan Wiraswasembada Toni Suryo menambahkan jika tujuan lain dari angkringan tersebut agar pemuda setempat memiliki kegiatan bersifat positif.
“Tidak hanya sekadar kumpul-kumpul saja, harus ada kegiatan bermanfaat” imbuh Toni.

Toni juga mengatakan jika untuk mempromosikan angkringan tersebut dengan cara gethok tular, media sosial, dan merangkul komunitas misalnya pentas musik akustik untuk berkegiatan di angkringannya.

Toni juga menjelaskan jika angkringan yang dikelolanya merupakan modal usaha dari 16 orang sebesar 5 juta rupiah. Mulai dari perencanaan, persiapan hingga pembukaan membutuhkan waktu selama 2 minggu.

Toni juga memberikan keunggulan bagi angkringannya yaitu tempat yang strategis dekat dengan jalan utama (Jl. Pahlawan), free wifi dan parkir luas. Bahkan Toni ingin usahanya itu juga menjadi tempat sharing bisnis, acara nonton bareng dll. Apalagi di belakang angkringan tersedia sebuah balai kampung besar berkapasitas ratusan orang yang bisa dimanfaatkan.

“Pokoknya kami ingin angkringan ini bisa memberdayakan dan memberikan manfaat bagi banyak orang,” terang Toni.

Peresmiaan dan pembukaan Angkringan Wira Swasembada sendiri bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang dilakukan oleh Ketua RW 3 Kel. Magelang H. Muchlas, S. Ag dengan pemotongan tumpeng.

Muchlas mengatakan, jika selaku Ketua RW dirinya mendukung kegiatan itu karena memiliki nilai positif.
“Semoga ke depan makin berkembang dan pesan saya para generasi muda untuk menjauhi narkoba,” pungkas Muchlas. (bgs)