Pemkab Magelang Terus Dorong Percepatan Penurunan Stunting
MAGELANG (wartamagelang.com) – Pemkab Magelang terus mendorong percepatan penurunan angka stunting. Untuk itu, diperlukan komitmen bersama diantara stakeholder terkait dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto saat membuka acara Rembuk Stunting Kabupaten Magelang Tahun 2023 bersama jajaran Forkompimda dan seluruh OPD terkait, bertempat di Ruang Command Center Pusaka Gemilang, Rabu (30/8/2023).
Adi mengatakan, berdasarkan data aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) capaian angka stunting di Kabupaten Magelang selama empat tahun terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yakni dari angka 17,03 persen pada tahun 2019, turun menjadi 13,11 persen pada tahun 2022.
Menurutnya, capaian penurunan angka Stunting yang cukup signifikan tersebut tentunya tidak lepas dari kontribusi dan dukungan dari semua pihak. Yakni baik dari Pemerintah, lembaga non Pemerintah serta masyarakat yang telah melakukan komitmen dan aksi nyata dalam penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Magelang.
Menurutnya, penyelesaian penurunan stunting memerlukan waktu yang tidak singkat, oleh sebab itu, perlu dilakukan komitmen bersama agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.
“Selaras dengan hal itu, Rembuk Stunting merupakan langkah penting yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Magelang secara bersama-sama antara OPD penanggungjawab pelayanan dengan desa dan lembaga non Pemerintahan, untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting,” katanya.
Selain itu, melalui kegiatan rembuk stunting ini juga diharapkan bisa menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan atau persepsi, sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah, termasuk desa dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran.
“Kami berharap hasil kegiatan Rembuk Stunting ini bisa menjadi dasar gerakan penurunan Stunting di Kabupaten Magelang melalui integrasi program/kegiatan yang dilakukan antar OPD penanggung jawab layanan dan partisipasi masyarakat,” bebernya.
Selanjutnya akan dilakukan sosialisasi dan diseminasi komitmen hasil Rembuk Stunting untuk menegaskan kembali komitmen dan mendorong seluruh pihak untuk berkontribusi secara aktif dalam upaya pencegahan dan penurunan Stunting terintegrasi.
Sementara, Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, M Taufiq Hidayat Yahya mengatakan, percepatan penurunan Stunting ini menjadi konsen nasional dan ditindak lanjuti di tingkat Kabupaten Magelang dengan beberapa keputusan Bupati Magelang.
Ia menyampaikan, yang menjadi titik berat adalah, bahwa dalam rangka pencapaian target nasional preferensi Stunting ditetapkan target yang harus tercapai adalah 14 persen (angka Stunting) di tahun 2024. Kemudian percepatan angka Stunting harus dilaksanakan secara holistik integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi diantara Kementerian, lembaga, Pemerintah daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan pemangku kepentingan.
“Jadi harus kita semua terlibat dan bertanggung jawab untuk mencapai target nasional yaitu 14 persen (angka Stunting) di tahun 2024,” imbuhnya.
M Taufiq menyampaikan, capaian indikator kesehatan Kabupaten Magelang diantaranya, jumlah angka kematian ibu pada tahun 2022 sebanyak 15 kasus, kemudian angka kematian bayi per 1000 kelahiran di tahun 2020 pada angka 4,4 persen dan di tahun 2022 menjadi 6,49 persen. Angka kematian balita di angka 7,85 per 1000 kelahiran hidup.
“Maka ini menjadi PR kita semua,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan sekaligus pendeklarasian komitmen Pemerintah Kabupaten dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Magelang oleh jajaran Forkompimda, lembaga dan OPD terkait (ang/aha)