Sekda Kabupaten Magelang Hadiri Desiminasi Profil Bangga Kencana dan Statistik Gender

Foto: Humas Prokompim Kabupaten Magelang

Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto bersama Ketua dan Wakil TP PKK Kabupaten Magelang saat mengikuti acara Desiminasi Profil Bangga Kencana dan Statistik Gender. Foto: Humas Prokompim Kabupaten Magelang

Magelang (wartamagelang.com) – Keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk serta keluarga, akan memperbaiki semua aspek dan dimensi pembangunan kehidupan masyarakat yang lebih maju, mandiri guna mempercepat terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto saat mewakili Bupati Magelang pada acara Desiminasi Profil Bangga Kencana dan Statistik Gender di Pendopo Soepardi, Setda Kabupaten Magelang, Kamis (27/2/2025).

Acara ini juga turut dihadiri oleh, Ketua TP PKK Kabupaten Magelang, Dian Ekawati Grengseng Pamuji, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Magelang,Yudi Irawati Sahid dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih.

Adi mengatakan, itu semua sejalan dengan visi misi Kabupaten Magelang Tahun 2025-2029 yaitu Magelang Anyar Gress (Magelang Aman Nyaman Unggul Religius dan Sejahtera) melalui pencapaian misi mewujudkan masyarakat berpendidikan, berbudaya, berkarakter, dan berdaya saing dengan titik fokus pada pembangunan sumber daya manusia.

Sesuai Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2014 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga telah mengamanatkan bahwa pemerintah daerah wajib mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender, pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi tentang kependudukan dan keluarga harus mempertimbangkan jenis kelamin.

Oleh karena itu, guna mendukung penyelenggaraan perkembangan kependudukan, pembangunan keluarga, keluarga berencana serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, maka data menjadi sesuatu yang krusial.

“Penting bagi para penyedia data untuk bukan hanya menyediakan tapi bagaimana menyajikan data yang informatif yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam perencanaan, pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakan intervensi melalui program kegiatan sehingga sasarannya akan lebih tepat dan terukur,” ujar Adi.

Ia berpesan agar hal ini dijadikan data sebagai bahan dalam proses perencanaan, penyelenggaraan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Magelang.

“Lakukan padu-padan data antar perangkat daerah dengan sasaran program kegiatan yang sama sehigga dalam pelaksanaan program kegiatan bisa saling bersinergi dan berkolaborasi, karena bertujuan sama untuk kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Magelang, kemudian mari bersama-sama mewujudkan Visi Misi Kabupaten Magelang Tahun 2025-2029 yaitu Kabupaten Magelang Anyar Gress,” ajaknya.

Kepala Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN, Eka Sulistia Ediningsih menyampaikan bahwa, penduduk di Kabupaten Magelang sudah tumbuh seimbang karena angka kelahirannya sudah mencapai 2,06 persen. Artinya satu rumah tangga memiliki 2 anak. Meskipun di Magelang ini angka kelahirannya sudah dua, kemudian kesertaan KB mencapai 66,4 persen.

“Jadi dari pasangan usia subur yang ada di Kabupaten Magelang 66,4 persen sudah menggunakan alat kontrasepsi, artinya sudah melakukan upaya untuk mengatur kehamilan dan mengatur kelahiran,” ungkap Eka.

Kendati demikian, sayangnya yang menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang baru mencapai 38 persen.

“Kita menginginkan dominasi penggunaan alat kontrasepsi itu yang jangka panjang, misalnya implan, IUD yang lebih hemat karena gantinya hanya 5-8 tahun sekali ,” harap Eka.

Selain itu Kabupaten Magelang juga masih memiliki masalah di mana masyarakatnya ada yang ingin tidak memiliki anak dalam kurun waktu 1 tahun ke depan tetapi tidak ikut KB.

“Ini bahaya dan harus kita cari siapa mereka. Dan nanti kalau mereka hamil maka mereka akan hamil dalam keadaan stres, sehingga kemungkinan anaknya akan lahir dalam keadaan Stunting,” jelas Eka.

Sementara Kepala Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi dalam laporannya menyampaikan, tujuan kegiatan ini adalah penyampaian informasi dan penyajian data pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana atau Bangga Kencana di Kabupaten Magelang yang tertuang dalam profil Bangga Kencana Kabupaten Magelang yang bersumber dari hasil pemuktahiran pendata keluarga yang dilaksanakan oleh penyuluh keluarga berencana dibantu kader pendata periode setiap tahun bersama lintas sektor dan mitra kerja.

Selain itu, juga untuk meningkatkan cakupan instansi atau perangkat daerah atau mitra kerja terpapar informasi dan hasil pendataan keluarga.

“Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari instansi vertikal, perangkat daerah, di wilayah Kabupaten Magelang, camat se-Kabupaten Magelang, tim penggerak PKK se-Kabupaten Magelang, organisasi kemasyarakatan, dan perwakilan persatuan wartawan Indonesia Kabupaten Magelang,” jelas Bela. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)