Tumbuhkan Kecintaan Terhadap Budaya, Pemkot Magelang Menggelar Pagelaran Wayang di Sepuluh Titik

GELARAN WAYANG : Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Papa Riyadi didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Sugeng Priyadi menjelaskan gelaran pagelaran wayang dalam rangkaian hari jadi (Dok Prokompim Kota Magelang)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Untuk menumbuhkan dan memperkuat kecintaan masyarakat terhadap budaya hingga tingkat kampung, Pemerintah Kota Magelang menggelar rangkaian pagelaran wayang. Pagelaran wayang kali ini berbeda karena digelar tersebar di 10 titik di kelurahan-kelurahan di Kota Magelang.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Sugeng Priyadi menjelaskan, Rabu (11/5/2022) dalam jumpa pers di ruang sidang lantai 2 kantor Setda Kota Magelang, pagelaran wayang kali ini tersebar di berbagai titik di Kota Magelang agar lebih dekat dengan masyarakat dalam konteks edukasi dan kecintaan pada budaya lokal.

“Selain itu, agar masyarakat setempat juga terlibat baik dari sisi partisipasi penyelenggaraan, pemberdayaan UMKM dan sebagainya,” katanya.

Sugeng menuturkan, selain di 10 titik, pada bulan Mei-Juni 2022 juga dilaksanakan pentas seni dan pagelaran wayang yang merupakan kegiatan sadranan yang sebelumnya ditunda karena PPKM level 4 Kota Magelang.

“Ada 5 pagelaran wayang yang merupakan kegiatan penundaan sadranan, antara lain di Kampung Nambangan, Trunan, Dudan, Tidar Campur dan Ngentak Murni,” ujarnya.

Sugeng mengaku, sebelumnya pagelaran wayang kulit dilaksanakan sebanyak satu kali dipusatkan di Alun-alun dengan menampilkan dalang kondang dari luar Kota Magelang.

“Tapi kali ini sebagian besar kita tampilkan dalang lokal Kota Magelang, dengan tujuan memberdayakan dan memberikan kesempatan mereka untuk tampil,” imbuhnya.

Sugeng mengungkapkan, seluruh wayang yang ditampilkan tidak semuanya adalah wayang kulit, namun ada juga wayang Mikael yang terbuat dari mika. Kemudian ada wayang infus, wayang kardus dan sebagainya.

Sugeng menyampaikan, untuk dalang lokal asal Kota Magelang antara lain Ki Susilo Anggoro, Ki Kaji Habeb, Ki Andritopo, Ki Royan Desa Ramadhan, Ki Henokh Aldebaran Ngili dan lainnya. Pagelaran diawali pada Sabtu, 14 Mei 2022, dengan lakon Pandawa Nugraha dan dalang Ki Adi Sulistyo. Bertempat di Plengkung Kelurahan Potrobangsan, Jalan Piere Tendean, pukul 20.00 WIB.

Selanjutnya di akhir pagelaran pada bulan Oktober 2022 akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit dalam rangka sosialisasi gempur rokok ilegal dengan dalang nasional. Rencananya akan menampilkan dalang nasional Ki Cahyo Kuntadi dari Karanganyar.

Plt Kadisdikbud Kota Magelang Papa Riyadi menambahkan, pagelaran wayang dinilai bagus karena mengandung budaya leluhur yang patut dilestarikan. Ada muatan-muatan yang perlu disampaikan kepada masyarakat khususnya generasi muda.

“Dalam wayang ada nilai adi luhur dan hebat, nilai kebudayaan, kerja sama, toleransi, asah asih asuh, tata krama/kesantunan,” ungkapnya.

Papa Riyadi menyebutkan, di sisi lain, kegiatan pagelaran wayang diharapkan menarik kunjungan ke Kota Magelang. Dan selanjutnya, kata Papa Riyadi, dapat mengangkat perekonomian masyarakat sekitarnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)