Tawarkan Keindahan, Pesona Alam Gunung Gupak Sawangan Jadi Alternatif Wisata

MENAWAN : Pemandangan di Gunung Gupak Sawangan menawan dan berpotensi untuk dikembangkan (Hadianto/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) – Satu lagi destinasi wisata yang siap dinikmati oleh para wisatawan. Yakni Gunung Gupak, Dusun Grintingan, Desa Wulunggunung, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang yang menawarkan keindahan menawan.

Pengelola Gunung Gupak Rahmat Supriyanto, Selasa (29/09/2020) mengatakan bahwa destinasi wisata ini belum resmi dibuka. Saat ini, pihaknya masih mengajukan izin pembukaan tempat wisata ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang.

“Iya belum resmi dibuka. Baru dirintis sejak tahun 2018 silam, sedikit demi sedikit. Luasnya 1,5 hektare, milik tanah kas desa. Dulu tanaman persawahan. Kemudian dilakukan pembenahan-pembenahan, seperti membangun taman, gardu pandang, kemudian patung angsa. Lalu camping ground,” katanya.

Teguh menuturkan, yang ditawarkan Gunung Gupak adalah bisa menyaksikan tujuh gunung dan juga sensasi sunrise serta sunset. Tujuh gunung tersebut, kata Teguh, yakni Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Andong, dan Prau.

‘Sebenarnya tidak hanya tujuh gunung, tapi juga perbukitan menorah, juga Gunung Tidar Kota Magelang. Kemudian Bukit Turgo Sleman Yogyakarta juga bisa terlihat. Dengan catatan cuaca cerah. Disini juga keindahan sunrise dan sunset bisa dinikmati,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi mengaku bahwa wisata Gunung Gupak bisa menjadi wisata alternative. Menurutnya, Jawa Tengah ikonnya adalah Candi Borobudur yang merupakan bagian dari wilayah Magelang.

“Borobudur sudah terlalu padat, orang jangan sampai mengalami kebosanan wisatawan di Borobudur. Setelah dari Borobudur, anda mau kemana? Kalau habis dari Borobudur, anda mau kemana? Kalau tidak ada alternative-alternatif yang bisa disampaikan ‘yuk kalau begitu memperpanjang lama tinggal, memperpanjang masa kunjungan bahkan memperbanyak span of money’, lebih baik saya mengatakan orangnya yang berkunjung sedikit, tapi uangnya banyak, daripada wisatawannya banyak, tapi uangnya sithik,” paparnya.

Sinung mengakui bahwa pemandangan di Gunung Gupak sangat bagus dan istimewa. Bahkan, menurut Sinung, pengelola harus berani, liar dan menyajikan yang beda.

“Luar biasa. Bayangan saya liar, melihat Gunung Gupak ini saya nanti mau ngomong-ngomong sama Mas Iwan. Bayangan saya liar, kalau ini cuma ditawarkan hanya wisata alam, iya. Keliaran saya nggak mandek disini, kalau perlu disini ada sajian-sajian, yang sifatnya kalau boleh ada akuistik, ada ngopi tipis-tipis gitu ya, terus di menara itu jangan menara pandang, menara melupakan mantan kira-kira menarik akeh sing munggah,” ucapnya.

“Jadi menara melupakan mantan, jadi pasti akan berebut untuk naik kesana. Kalau cuma dikatakan menara panjang, sing munggah Cuma sing enom, wong tuwa wegah. Tapi nek mbok tulisi, menara melupakan mantan, pingin do munggah,” tandasnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengakui bahwa destinasi wisata Gunung Gupak belum buka. Saat ini, kata Iwan, masih mengajukan proses ijin pembukaan.

“Ini belum. Sangat baik, peluang kedepannya. Ini sangat dekat Ketep. Ketep jumlahg kunjungannya nomor dua setelah Borobudur. Borobudur kurang lebih 3,5 sampai 4 juta, di Ketep itu kurang lebih 350 ribu per tahun. Artinya ada peluang orang yang sudah datang, sebagai pilarnyasemakin sekitar berkembang, dengan ragam pilihan ketep dan sekitar lebih baik,” urainya.

Kepala Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita berpendapat yang sama. Menurut Indah, pesona wisata Gunung Gupak sangat menawan dan berpotensi untuk dikembangkan.

“Ini destinasi bagus, baru dan cukup lapang. Kandisi alam keren, wisata terbuka dan yang lapang. Jadi disini hanya penting manajemen pengunjung. Menjaga jarak, destinasi siap ditetapkan oleh gugus tugas,” pungkasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)