Sirkuit Panahan 1 Provinsi Jawa Tengah, Peluang Tuan Rumah Kota Magelang Cukup Berat

PELUANG BERAT : Peluang atlet Kota Magelang sebagai tuan rumah dalam Sirkuit Panahan 1 Provinsi Jawa Tengah cukup berat (Dok Istimewa)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Kota Surakarta masih terlalu tangguh bagi lawan-lawannya hingga hari ketiga kompetisi Sirkuit Panahan 1 Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 di Stadion Abu Bakrin Kota Magelang. Peluang tuan rumah dalam meraih medali cukup berat dalam ajang Sirkuit Panahan 1 Provinsi Jawa Tengah.

Kota Surakarta unggul di divisi recurve putri yang berlangsung, Selasa (14/06/2022). Pada divisi recurve putri dengan total 39 atlet itu, Surakarta menyapu bersih medali emas sebanyak 5 keping dan 2 keping perak. Peringkat kedua diraih Batang dan Boyolali yang masing-masing 1 perak dan 1 perunggu, serta posisi ketiga ditempati Kudus dengan 1 perak.

Menariknya, 5 medali emas ini diraih oleh satu atlet bernama Chatarine Thea Darma yang sekaligus juga merebut kemenangan pada babak eliminasi. Ia pun berhak mewakili Jawa Tengah pada Kejurnas Panahan di Palangkaraya Kalimantan Tengah, akhir Juni mendatang.

“Sejauh ini Solo memang luar biasa dengan menguasai divisi recurve putri dan sebelumnya divisi nasional putra-putri. Sekaligus mengirimkan atletnya ke Kejurnas,” ujar Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua Perpani Kota Magelang, Bahrudin.

Namun demikian, Kota Surakarta ternyata hanya finish di peringkat dua pada divisi recurve putra dengan 1 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Surakarta kalah dari Karanganyar yang berhasil peringkat pertama dengan 3 emas dan 2 perak, sedangkan posisi ketiga diraih Banyumas dengan 1 emas.

“Total atlet di divisi recurve putra ini sebanyak 54 orang. Adapun yang meraih juara di babak eliminasi adalah Pandji Hardi Pratama asal Banyumas yang menariknya ia tidak mendapatkan medali sama sekali. Pandji hanya mampu sampai posisi enam, tapi karena mentalnya bagus akhirnya juara di eliminasi,” katanya.

Untuk hari keempat, Rabu (15/06/2022), akan dipertandingkan divisi compound putra-putri. Total atlet yang akan turun jauh lebih banyak dibanding divisi sebelumnya, yakni 122 atlet, terdiri dari 67 atlet putra dan 55 putri.

“Baik recurve maupun compound merupakan divisi yang umum dan dapat diikuti siapa saja dari umur berapapun. Berbeda kalau divisi nasional ada batasan umurnya, sehingga yang compound nanti akan lebih banyak atletnya,” jelasnya.

Terkait kontingen dari tuan rumah Kota Magelang yang mengirimkan total 5 atlet, Bahrudin mengaku, peluangnya untuk mendapatkan medali dirasa berat. Sampai hari ketiga ini atletnya belum ada yang mendapatkan medali sama sekali.

“Banyak faktor yang memengaruhi kenapa atlet kita cukup berat bersaing di Sirkuit Panahan 1 ini, misalnya persiapan, tempat latihan, fasilitas, mental, dan lainnya. Meski begitu, kami tetap senang dan memotivasi para atlet agar kompetisi ini menjadi ajang belajar dan pengalaman serta menambah jam terbang,” paparnya.

Ia menyebutkan, untuk dapat meraih prestasi tak cukup hanya faktor kemampuan atletnya semata, tapi juga sinergitas antara klub, pengcab, dan pemerintah. Hal ini terkait dengan proses pembinaan yang harus dilakukan sejak dini

“Sekarang kondisi cabor panahan di Kota Magelang butuh tempat latihan standar. Maka, kami butuh sinergitas antara Pemkot dan Akmil agar dapat menjadikan Stadion Abu Bakrin ini sebagai basecamp kita untuk mengasah kemampuan para atlet,” tandasnya.

Bahrudin juga berharap klub yang ada 8 di Kota Militer ini lebih intens lagi dalam melakukan pembinaan serta terus meningkatkan jam terbang para atlet.

“Saya harap pemerintah juga dapat terus mendukung dan mendorong olahraga prestasi, seperti panahan ini. Potensi meraih emas dari cabor panahan itu sangat besar, sehingga dapat mendukung prestasi daerah di tiap kompetisi,” imbuhnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)