Pembelajaran Jarak Jauh, Guru Diminta Kreatif Maksimalkan Pembelajaran

BELAJAR DARING : Ilustrasi siswa SD 1 Mutual Kota Magelang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring (Dok SD 1 Mutual Kota Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemic covid-19, menjadi tantangan bagi sekolah, terutama guru. Untuk itu, guru dituntut kreatif dan memaksimalkan metode pembelajaran melalui media digital.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Agus Sujito, Kamis (21/01/2021). Agus menyebutkan, guru bisa menggunakan aplikasi digital sesuai kemampuan guru dan siswa. Seperti aplikasi SiPintar, RumahBelajar, Google Form, atau Google Classroom.

Bahkan, kata Agus, beberapa guru menggunakan aplikasi Zoom untuk melakukan review mandiri sebagai pengganti penilaian harian (PH). Bahkan guru ada yang meminta para siswa mengirimkan dokumen berupa video sebagai penilaian fisik.

“Artinya tidak monoton dengan menggunakan satu metode pembelajaran. Tidak setiap pembelajaran daring siswa hanya diminta membaca buku materi dan menjawab soal-soal kemudian melaporkan kepada guru melalui foto tugas atau mengisi form,” katanya.

Agus mengatakan, guru dinilai lebih paham penggunaan metode yang sesuai dengan siswanya masing-masing. Guru, kata Agus, harus berinovasi menciptakan metode pembelajaran yang tetap menarik, menyenangkan, dan materi tersampaikan ke siswa. Imbasnya, siswa memahami dan mengerti materi pelajaran.

“Di masa pandemi ini, guru bisa menciptakan metode baru dalam pembelajaran daring. Menyesuaikan aplikasi yang digunakan, durasi waktu, media, alat peraga, rentang waktu mengerjakan tugas, dan lainnya,” tuturnya.

“Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring, guru harus bisa mengoptimalkan konsentrasi siswa pada 20 menit pertama. Jika tidak, guru akan menghadapi siswa yang tidak bergairah sepanjang pelajaran daring itu,” tambahnya.

Agus menyadari, PJJ bukanlah hal mudah bagi para siswa, guru, dan orangtua. Untuk itu, kata Agus, komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua harus dijalin secara maksimal.

“Guru juga harus menghindari jangan sampai orangtua merasa terbebani ketika anaknya mendapat tugas, terutama di tingkat SD dan pra sekolah seperti PAUD dan TK,” ucapnya.

Agus memastikan, pada semester genap 2020/2021 ini pihaknya akan lebih intens memantau pelaksanaan PJJ di sekolah-sekolah. Terlebih menghadapi AKM (Asessmen Kompetensi Minimal) sebagai pengganti ujian nasional, maka sekolah dan guru harus ekstra dalam menyiapkan siswa menghadapi ujian itu.

“Semoga para guru khususnya di Kota Magelang ini selalu semangat dan inovatif dalam memaksimalkan PJJ, serta mengajak siswa kelas VI SD dan kelas IX SMP untuk konsentrasi menghadapi ujian nasional, meskipun nantinya masih dilaksanakan secara online,” pungkasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)