Kampung Pancasila di 21 Kecamatan Dicanangkan Secara Serentak

CANANGKAN SERENTAK : Bupati Magelang Zaenal Arifin bersama Kasi Ter Kasrem Korem 072/Pamungkas, Kolonel Infanteri Gempar Sebayang mencanangkan Kampung Pancasila secara serentak di Desa Kalisalak (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Sebanyak 21 kampung pancasila di 21 kecamatan se-Kabupaten Magelang dicanangkan secara serentak. Pencanangan serentak ini bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (01/06/2022).

Pencanangan dilakukan Bupati Magelang Zaenal Arifin bersama Kasi Ter Kasrem Korem 072/Pamungkas, Kolonel Infanteri Gempar Sebayang dan jajaran Forkompimda Kabupaten Magelang. Pencanangan berpusat di Dusun Ngapus, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman.

“Jadi hari ini atas inisiasi Pak Dandim dan Pak Danrem kita secara serempak hampir di seluruh Dusun/Desa di Kabupaten Magelang telah mencanangkan Kampung Pancasila dalam rangka memperingati Hari lahirnya Pancasila yang jatuh pada 1 Juni ini,” kata Bupati Magelang, Zaenal Arifin usai mencanangkan Kampung Pancasila secara serentak.

Menurutnya, terselenggaranya pencanangan Kampung Pancasila secara serentak di Kabupaten Magelang ini, merupakan kerjasama dan gotong-royong dari semua jajaran. Baik Pemerintah Daerah bersama jajaran Korem 072/Pamungkas, Kodim 0705/Magelang, dan Pemerintah Desa berusaha bersama-sama menggaungkan dan membumikan kembali Pancasila.

“Dalam artian, kita ingin Pancasila yang menjadi dasar kita dalam berbangsa dan bernegara ini kita bumikan kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga Pancasila ini benar-benar bisa dirasakan, karena kita sudah tahu bahwa Pancasila menjadi bintang penuntun kita yang sudah berkali-kali diuji, dan alhamdulilah tetap kokoh,” ucapnya.

Sementara, Kasi Ter Kasrem Korem 072/Pamungkas, Kolonel Infanteri Gempar Sebayang mengatakan, Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi aktivitas di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.

“Karena pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa justru dapat mengakibatkan sekularisme,” ucapnya.

Magelang, kata Gempar, bisa dinilai sebagai miniatur keberagaman itu, dimana masyarakatnya sangat majemuk terdiri dari berbagai suku dan agama, sedangkan nilai toleransinya dinilai sangat kuat.

“Kampung Pancasila ini akan menjadi pelopor untuk menanggulangi radikalisme dan intoleransi di wilayah Magelang,” tukasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)