Diskusi Publik Nom In Action, Muda Magelang Bahas Aktivisme dan Ekosistem Kreatif

foto: Ariani Putri Astuti/wartamagelang.com

Diskusi Publik Bersama PJS Walikota Magelang dan Ketua DPRD Kota Magelang dalam acara Nom In Action. Senin (28/10/2024). foto: Ariani Putri Astuti/wartamagelang.com

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Hari ketiga acara Nom In Action diisi Diskusi Publik dengan tema Ngaji Kalcer “Aktivisme Warga Muda & Masa Depan Kota” pada Senin (28/10/2024).

Diskusi Publik ini menghadirkan dua pembicara yaitu Ahmad Aziz, S.E, M.SI selaku Pjs Walikota Magelang dan Evin Septa H Kamil, SH selaku Ketua DPRD Kota Magelang.

Forum diskusi publik ini menjadi wadah bagi masyarakat terutama anak muda untuk menuangkan keluh kesah mereka terhadap kebijakan publik.

Aris Mujiono, Kepala Terminal Tidar, menegaskan dukungan dan harapan untuk menjadikan Terminal Tidar sebagai pusat kegiatan yang strategis di Kota Magelang, sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

“Kami sangat menyambut kegiatan seperti ini, karena sesuai dengan visi misi kami. Terminal Tidar ke depan diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan di Kota Magelang,” ujar Aris.

Aris Mujiono menambahkan bahwa acara ini diharapkan tidak hanya menjadi forum sekali saja, tetapi dapat berlanjut dengan kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang. Untuk lebih mengoptimalkan potensi kepemudaan dan ekosistem kreatif di Kota Magelang.

“Kegiatan ini tidak hanya sekali saja, tapi nanti bisa dilakukan dengan kegiatan-kegiatan selanjutnya, karena kami sangat menyambut baik kegiatan seperti ini,” imbuh Aris dalam sambutannya.

Dalam sambutannya, Maskuri Yusuf selaku Ketua Ekonomi Kreatif Kota Magelang menekankan pentingnya pembahasan mengenai pengaturan ekosistem kepemudaan dan industri kreatif. Ia mengingatkan bahwa akan ada regulasi baru yang akan diterapkan tahun depan untuk mendukung pengembangan sektor ini di Kota Magelang.

“Akan ada pembahasan tentang bagaimana ekosistem kepemudaan dan industri kreatif akan ditata ke depan, karena tahun depan akan ada regulasi baru terkait industri ekonomi kreatif di Kota Magelang,” jelas Maskuri.

Ahmad Aziz, PJs Wali Kota Magelang, dalam diskusi mengatakan, kementrian sekarang itu dipisah antara kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentunya maksud tujuannya agar keduanya lebih fokus, karena yang namanya ekonomi kreatif itu sangat berkembang.

Banyak dimensinya, tambah Aziz, banyak ragamnya, dan banyak pelakunya. Maka, jika keduanya berjalan sendiri tidak akan menjadi kekuatan, yang lebih kuat dan memberikan dampak lebih luas terutama pertumbuhan ekonomi.

“Harapannya di Kota Magelang ini ekosistem dari kepemudaan dan ekonomi kreatif itu berjalan seiring dan sejalan. Supaya tempat-tempat yang menjadi tempat untuk berkreasi seperti malam ini, terus berkembang,” imbuhnya.

Evin Septa H Kamil, Ketua DPRD Kota Magelang, mengatakan isu-isu mengenai kepemudaan di Kota Magelang ini potensinya besar. Dilihat dari jumlah usia produktif termasuk aktivitasnya.

Riset, kata Evin, ternyata menunjukkan potensi yang sangat besar. Prakteknya banyak yang tidak bisa beraktivitas atau terfasilitasi, menyalurkan hasrat ide gagasannya karena hal ini belum ada diskusi yang merata, seperti malam ini.

“Kami mengharap teman-teman bersama dengan kita-kita ini dalam perjalanan kedepan nanti bisa saling melengkapi. Jadi,kita open dan kita mulai menggarap isu-isu yang  harus dikerjakan dan menjadi PR bersama. Sehingga harapannya teman-teman juga bisa enjoy menjalaninya,” bebernya. (mg1/mg2/mg9/wq)

Penulis: Ariani Putri Astuti, Assifa Zanuba Qatrunnada dan Vira Syafira

Editor: Freddy Sudiono Uwek

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)