Bimtek Sosialisasi Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu dan Penyerahan Bantuan

Foto: Uwek/wartamagelang.com

Pemberian bantuan secara simbolis kepada 6 Kelompok Mitra Binaan Taman Nasional Gunung Merbabu, Rabu, 12 Oktober 2022, Foto: Uwek/wartamagelang.com

Magelang (wartamagelang.com) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu menyelenggarakan Bimbingan Teknis Sosialisasi Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu dan Penyerahan Simbolis Bantuan pada hari Rabu, 12 Oktober 2022, bertempat di Pondok Lesehan Palm Raja, Tidar Selatan, Magelang Selatan, Kota Magelang.

Acara bimtek ini juga difasilitasi oleh anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, SE., MBA.

Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Ir. Junita Parjanti MT.

Acara disambung dengan sambutan sekaligus pembukaan Bimtek Sosialisasi Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu oleh Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.  mengatakan, kegiatan Temu Teknis pada hari ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan kunjungan kerja pada reses masa sidang pertama 2022-2023, ini sebagai wujud nyata kehadiran DPR RI bersama pemerintah dalam upaya memaksimalkan potensi wilayah yang ada di daerah pemilihan Jawa Tengah VI.

“Desa Tejosari, Jambewangi, Kenikan, Ketundan, Muneng dan Pogalan yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu memiliki potensi sumber daya alam hayati bernilai dimana sebagiannya berada di dalam kawasan konservasi. Potensi tersebut memiliki kedudukan dan peranan penting sebagai modal dalam pembangunan. Pengelolaan kawasan konservasi dan pengembangannya memiliki tujuan untuk mengusahakan kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya sehingga dapat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat mendukung keberhasilan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan,” kata Vita.

Vita menambahkan, dengan memperhatikan arah tantangan perekonomian maka perlu mengembangkan pemberdayaan masyarakat sebagai upaya membangun basis-basis ekonomi yang bertumpu pada kebutuhan masyarakat dan sumberdaya lokal yang handal. Keberhasilan upaya pemberdayaan masyarakat tidak hanya dapat dilihat dari meningkatnya pendapatan masayarakat melainkan juga aspek-aspek penting dan mendasar lainnya.

“Beberapa aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain: Pengembangan organisasi/kelompok masyarakat yang dikembangkan dan berfungsi dalam mendinamisir kegiatan produktif masyarakat dan pengembangan jaringan strategis antar kelompok/organisasi masyarakat yang terbentuk dan berperan dalam pengembangan masyarakat tani dan nelayan, misalnya asosiasi dari organisasi petani, baik dalam skala nasional, wilayah, maupun lokal,” tambah Vita.

Vita mengatakan, kemampuan masyarakat dalam mengakses sumber-sumber luar yang dapat mendukung pengembangan mereka, baik dalam bidang informasi pasar, permodalan, serta teknologi dan manajemen.

“Kami sebagai Anggota Komisi IV DPR RI bersama pemerintah melalui Taman Nasional Gunung Merbabu akan selalu mendukung pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan ini kuhususnya untuk meningkatkan perekonomian. Taman Nasional Gunung Merbabu memberikan dukungan melalui bantuan pemberdayaan ekonomi yang menyesuaikan dari potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa,” pungkas Vita.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis kepada 6 Kelompok Mitra Binaan Taman Nasional Gunung Merbabu yaitu:

  1. Kelompok Kesenian Wahyu Taruno Budoyo desa Tejosari, bantuan sebesar 50 Juta Rupiah (Kesenian Teadisional)
  2. Kelompok Tani Wates Bersatu Desa Jambewangi, bantuan sebesar 50 Juta Rupiah (Pengembangan Usaha Tani)
  3. Kelompok Lembaga Pemberdayaan Pemuda Desa Genikan, bantuan sebesar 27 Juta Rupiah (Pembuatan Pembibitan)
  4. Kelompok Tani Tani Maju Semimpen Desa Ketundan, bantuan sebesar 27 Juta Rupiah (Pengembangan Usaha Tani)
  5. Kelompok Tani Tentrem Desa Gondangsari, bantuan sebesar 40 Juta Rupiah (Pengolahan Produk Makanan Ringan )
  6. Kelompok Tani Hutan Sinau Petani Anyam (SIPTA) Mandiri Desa Pogalan, bantuan sebesar 40 Juta Rupiah (Kerajinan Anyaman Bambu)

(wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)