Babak Perempat Final YIMO 2022 Penuh Kejutan

JATUH BANGUN : Pemain asal PB Djarum, Muhammad Ilham Pratama Tuansyah, harus jatuh bangun memetik poin (Dok Tim Media YIMO 2022)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Rivalitas yang terjadi pada babak delapan besar YUZU Isotonic Magelang Open (YIMO) 2022, Kamis (15/09/2022) berlangsung sengit dan penuh kejutan. Bahkan beberapa atlet unggulam harus tumbang demi meraih tiket semifinal yang berlangsung pada Jumat (16/09/2022).

Persaingan ketat terjadi di perempat final YUZU Isotonic Magelang Open 2022. Atlet kuda hitam yang berhasil bermain habis-habisan guna mengalahkan pemain unggulan, keseruan tercermin dari terjadinya banyak rubber game. Walaupun pertandingan selesai dengan dua gim langsung, beberapa dari partai tersebut harus disudahi dengan setting.

Pemain yang menjadi unggulan pun tidak semuanya berhasil mengamankan slot, beberapa di antara mereka harus mengakui ketangguhan lawan.

Semisal yang dialami oleh Bethary Dinda Annisa yang merupakan unggulan satu pada sektor Tunggal Putri U-13. Atlet asal PB Djarum ini merasakan kerasnya persaingan jelang partai semifinal. Meski sempat unggul di gim pertama, Dinda menelan kekalahan atas drama tiga gim 22-20, 14-21,18-21 dari rekan satu klubnya Erni Rusliana dalam waktu 45 menit.

Dinda mengaku sudah bermain secara maksimal menampilkan performa terbaik, tapi rivalnya, Erni dinilai lebih kuat. Sehingga ia banyak melakukan kesalahan sendiri. Alhasil, Dinda harus mengakui keunggulan dari juara Tunggal Putri U-11 Sirkuit Nasional B Sumatera Utara 2022 dan juara Tunggal Putri U-13 Sirkuit Nasional B Kalimantan Tengah 2022 tersebut.

“Ya saya mainnya masih belum sabar dan sering mati-mati sendiri, terus tadi belum bisa ngimbangin Erni. Dia kuat tangannya, fisiknya juga bagus kalau di lapangan. Namun saya ikhlas dengan kekalahan ini, karena memang persaingannya di YIMO 2022 cukup ketat,” ucap Dinda.

Selain di Tunggal Putri U-13, ia juga turun di sektor Ganda Putri U-13 bersama pasangannya Shafira Atta Azzalia.

Sementara itu, Alvin Jefferson Kusuma, atlet Jaya Raya Solo yang menempati unggulan ketiga pada Tunggal Putra U-13 di YIMO 2022 pun harus berjuang keras untuk mengamankan posisi di semifinal dengan menjalani rubber game. Juara YUZU Isotonic Wali Kota Solo 2022 ini mendapatkan perlawanan ketat selama 49 menit dari unggulan delapan asal PB Djarum, Muhammad Ilham Pratama Tuansyah alias Tama.

Meski menang dengan angka cukup meyakinkan 21-8 di gim pembuka, pada gim berikutnya Alvin mesti jatuh bangun dan melalui drama tiga gim setelah kalah 19-21.

“Tama adalah lawan yang cukup berat. Kita berdua sama-sama mau capek dan sama-sama mau menang di perempat final. Bola pengembalian dari Tama itu susah semua dan dia pun nggak gampang mati,” runner-up Piala Presiden 2022 itu, menjelaskan.

Sejak awal laga pada gim pamungkas, kedua pemain saling kejar-mengejar poin. Berulang kali petugas pertandingan harus mengepel lapangan, setelah Alvin maupun Tama harus memburu kok yang hampir menyentuh lapangan. Alvin pun mampu mengunci kemenangan pada babak delapan besar ini dengan skor 21-18 di gim ketiga.

“Pertandingan ini memang ketat dan cukup melelahkan, tinggal masalah siapa yang kuat tahan capek,” ujar Alvin, yang akan bertemu dengan unggulan pertama Alif M Akbar asal klub PB Djarum pada babak semifinal.

Rivalitas yang terjadi pada perempat final YUZU Isotonic Magelang Open 2022 juga diakui oleh pelatih klub PB Djarum, Ellen Angelinawaty. Ia mengatakan, bahwa ketatnya persaingan antar-pemain terjadi terutama di sektor tunggal, baik putra maupun putri. Terlebih sejumlah partai yang mempertemukan dua wakil dari dua klub yang berbeda.

“Kalau satu klub itu mereka latihan dan latih tanding bareng. Tapi kalau sudah melawan pemain dari klub lain, selain masalah strategi, pola permainan, atau fisik, faktor terbesar yang sangat memengaruhi adalah masalah mental. Persaingannya itu rata. Para pemain yang masih muda ini ada yang baru pertama kali bertanding di kejuaraan skala nasional, tapi tidak sedikit juga yang sudah bertanding beberapa kali di tingkat lokal dan nasional,” tuturnya.

Terlepas hasil akhir menang atau kalah, menurut Ellen ada pelajaran penting yang wajib dipetik oleh setiap pemain maupun pelatih.

“Bagi kami pelatih, ada bahan evaluasi dalam mengasah mental para pemain. Sementara bagi si atlet, pertarungan ketat itu akan mematangkan mental mereka. Terlebih di awal mula karier mereka di usia dini, agar nantinya menjadi bekal yang berguna dalam bertanding di masa-masa mendatang,” jelasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)