Nekat Buka Usaha Pangkas Rambut, Kini Mampu Raup Puluhan Juta Tiap bulan

PEMUDA KREATIF : Alumni Universitas Tidar Magelang (Untidar) jurusan FKIP Bahasa Indonesia tahun 2018, Rexy Dandy Prasetyo di gerai barber shop miliknya (Kurniawati for wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Jalan hidup siapa yang tahu. Mungkin itulah gambaran untuk Rexy Dandy Prasetyo, pemuda asal Dusun Sekayung Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

Rexy, sarjana lulusan tahun 2018 Universitas Tidar Magelang (Untidar) jurusan FKIP Bahasa Indonesia  terbilang bermodal nekat dalam bisnisnya. Ya, dirinya tidak bisa memangkas rambut, namun memiliki  usaha pangkas rambut.

Bahkan dari usahanya, setiap bulan tidak kurang uang Rp 60 juta diterima. Rexy mengaku dirinya memang memiliki keinginan kuat untuk berwirausaha.

“Saya memang ingin buka usaha, tidak ingin bekerja kantoran,” katanya.

Maka usaha pangkas rambut menjadi pilihannya. Dirinya merasa yakin usaha ini tidak pernah mati.

“Karena sudah menjadi kebutuhan setiap orang,” ucap pria bertubuh gempal ini.

Rexy menceritakan, salah satu motivasi membuka usaha potong rambut karena pengalaman dirinya menjelang lebaran. Saat akan potong  rambut, ia kesulitan mencari tukang pangkas. Hampir semua penuh, dari pagi hingga malam.

“Saya cari tempat pangkas rambut di Tegalrejo semuanya penuh. Saya jadi berpikir, nampaknya usaha ini sangat menjanjikan. Tidak ada matinya. Selama masih ada anak sekolah, maka usaha ini akan terus ada,” imbuhnya.

Ia mengatakan, semasa kuliah, ia memiliki usaha kecil-kecilan menjadi tukang potret pernikahan. Namun karena merasa usaha ini banyak saingan dan kurang menjanjikan, maka ia mulai mengurangi job.

Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang, usai lulus, dirinya langsung mengeksekusi apa yang menjadi angannya. Ia membuka barber shop di wilayah Tegalrejo Kabupaten Magelang. Usahanya ini diberi nama ‘Evo Barber Shop’.

Ia juga tidak mau merepotkan orang tuanya yang hanya seorang petani. Modal membuka barber shop, didapatnya dari tabungan yang dimiliki. Dan ditambah hasil menjual investaris kameranya.

Saat membuka usaha ini, Rexy mengaku belum memiliki tukang potong rambut. Semuanya benar-benar dari nol. Bahkan ia juga belum punya tukang potong rambut.

“Namun alhamdullilah, setelah tanya sana sini, saya ketemu teman yang pernah bekerja potong rambut. Maka langsung saya rekrut sampai sekarang,” sebutnya.

Rexy tidak mengira, usaha barber shop miliknya telah berjalan enam  bulan. Bahkan kini terus  berkembang pesat. Dirinya sudah berani membuka cabang di Sayangan Muntilan, Brojonalan Borobudur, depan pasar Salaman dan Tempuran.

“Berarti sudah punya lima barber shop,” imbuhnya.

Dari lima barber shop ini, setiap hari ia bisa mengantongi Rp 2 juta atau Rp 60 juta/bulan. Penghasilan itu masih kotor, karena harus dibagi dengan tukang potong rambutnya.

“Kita bagi fifty-fifty, sehingga tukangnya merasa senang,” ujar Putra dari pasangan Sanyoto dan Susanti ini.

Rexy mengaku, agar pelanggan senang dan betah, dirinya melengkapi barber shop dengan segala fasilitas. Seperti free Wifi, keramas dan hair tonic serta pijat. Namun dengan ongkos pangkas rambut hanya Rp 15 ribu.

Rexy mengungkapkan, dirinya selalu menekankan kepada karyawannya, agar mengedepankan keramahan. Langkah ini, kata Rexy, agar pelanggan menjadi senang.

Saat ini ia memiliki 12 orang karyawan. Setiap cabang ada 2-3 karyawan. Usahanya ini di dibuka dari pukul 09.00-21.00 wib.

Rexy menyebut bahwa dirinya ingin membuka cabang lagi. Ia juga sudah membuka franchise dengan modal yang cukup terjangkau.

“Dari lima cabang yang ada, satu diantaranya merupakan franchise,” ungkapnya.

Rexy mengatakan, usahanya ini semata-mata ingin ikut menolong orang lain yang belum memiliki pekerjaan. Apalagi di musim pandemi Covid-19 saat ini, mencari pekerjaan cukup sulit, sehingga orang harus berpikir kreatif (tie/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)