Tradisi Dugderan Sambut Ramadan di Semarang

Foto: Diskominfo Jateng

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat menghadiri tradisi Dugderan dalam rangka menyambut Ramadan, di halaman Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022) petang. Foto: Diskominfo Jateng

SEMARANG (wartamagelang.com) – Masyarakat Jawa Tengah diminta untuk memperketat protokol kesehatan saat melaksanakan Salat Tarawih. Pasalnya, pada Ramadan tahun ini, pandemi Covid-19 belum berakhir.

“Pemerintah memperbolehkan Salat Tarawih. Kami mengimbau masyarakat tetap memerhatikan protokol kesehatan (prokes) yang ketat,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat menghadiri tradisi Dugderan dalam rangka menyambut Ramadan, di halaman Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022) petang.

Oleh karena itu, dia berpesan kepada takmir masjid se-Jateng, agar menjaga prokes saat masyarakat menunaikan Salat Tarawih dan ibadah lain saat bulan puasa.

“Kami berpesan kepada para takmir masjid untuk menjaga prokes tetap berjalan baik. Sehingga ibadahnya semakin lancar, masyarakatnya juga aman,” sambung Sekda.

Dalam kesempatan itu, Sumarno menuturkan, menjelang Ramadan, masyarakat bisa segera mempersiapkan diri. Dia mengingatkan, tujuan berpuasa agar manusia menjadi hamba yang bertakwa. Sebab, dengan ketakwaan yang nanti dicapai tentu saja Allah SWT akan meridai masyarakat Jawa Tengah.

“Sehingga Jawa Tengah lebih sejahtera, masyarakatnya lebih makmur, dihindarkan dari bencana. Mudah-mudahan di bulan Ramadan ini, Covid-19 segera berakhir. Agar kita bisa beraktivitas lagi secara normal,” harapnya lebih lanjut.

Sumarno juga mengingatkan kepada masyarakat Jateng yang hendak mudik, agar tetap memerhatikan prokes. Bagaimana pun, mudik akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga.

“Pemerintah pusat sudah memperbolehkan mudik ya. Mudik ini mendatangkan warga dari Jakarta ke Jawa Tengah, uang beredar di Jawa Tengah. Tentu saja akan bisa mengungkit ekonomi di Jawa Tengah. Saya berharap mudik berjalan lancar, berdampak positif bagi Jawa Tengah untuk pertumbuhan ekonomi, perputaran uang di Jawa Tengah (lancar),” terangnya.

Seorang pengunjung Dugderan, Umi Salamah, warga Semarang mengaku senang kegiatan Dugderan tahun ini bisa diadakan. Sebab dua tahun terakhir, Dugderan berhenti karena kasus Covid-19 sedang tinggi.

“Warga senang karena tahun lalu tidak ada acara apa-apa. Walaupun tetap mengenakan masker,” kata Umi di lokasi dalam rilis Diskominfo Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)