Rayakan Agustusan dengan berbagi Cantelan Sembako

Matahari hampir naik ke ubun-ubun. Siang itu, ratusan warga dengan bermasker sudah mengantri dengan tertib di halaman rumah seorang warga di RW 1 Kampung Tidar Campur Kel. Tidar Selatan, Kota Magelang.

Ya, hari itu adalah 17 Agustus 2020, tepat 75 tahun Indonesia Merdeka. Jika di tempat-tempat lain, perayaan peringatan Proklamasi dilakukan dengan upacara, di tempat ini diadakan berbagi sembako yang disebut dengan ‘Cantelan berbagi Merah Putih’.

Menurut Ketua Panitia, Tamtomo (53), mengatakan bahwa acara tersebut sudah dilaksanakan untuk yang ke 14 kali. Dan khusus hari ini bertepatan dengan peringatan Proklamasi Negara Indonesia.

“Ini acara yang ke 14 kali dan ada 130 paket sembako yang kami sediakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19,” tuturnya.

Karena masih dalam situasi pandemi, Tamtomo mengatakan jika masyarakat yang mengantri diwajibkan untuk memakai masker.

“Ini cara untuk mencegah penularan Covid-19,” imbuhnya lagi.

Di sisi lain, setiap paket yang dibagikan seharga antara Rp35.000,- hingga Rp50.000,- yang berisi minyak, beras, gula, kerupuk, kecap, minyak, sayuran dan terigu. Paket ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu untuk warga internal kampung dan eksternal kampung (umum).

Tamtomo menambahkan jika paket cantelan ini merupakan hasil dari swadaya warga dan para donatur yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat yang terkena dampak pandemi.

Sedangkan bahan cantelan seperti sayuran ada yang dibeli dari petani di daerah Ngablak. Bahkan ada juga yang dibeli dari bakul sayur keliling.

Tak hanya warga kampung tersebut yang merasakan manfaat dengan adanya kegiatan cantelan berbagi tersebut. Tetapi juga masyarakat lain di luar kampung yang kebetulan lewat di kampung itu.

Warga mengantri untuk menerima bantuan "Cantelan berbagi Merah Putih" yang diadakan di Kampung Tidar Campur Kota Magelang

Salah satu warga, Bu Slamet Widodo (51) warga RT 05 mengatakan bahwa, dirinya sangat terbantu dengan acara cantelan.

“Saya senang dan bisa meringankan belanja harian rumah saya,” tegasnya.

Pancawati (51), salah seorang panitia menceritakan jika awalnya program cantelan tersebut digagas oleh G. Adik Wijayanto dan Retno Setiyaningsih. Program pertama dilaksanakan di Kampung Jambon. Selama 2 minggu dilaksanakan di kampung itu. Tapi sayangnya kini terhenti.

Lalu program ini berlanjut ke Bogeman Wetan, Tidar Campur, Karang Gading, Ngentak Kwayuhan dan Jaranan.

Sedangkan program cantelan di Kampung Tidar Campur, awalnya dilaksanakan pada bulan Juni seminggu 3 kali dan sudah berlangsung selama 7 kali. Lalu diubah seminggu sekali dan sudah berlangsung hingga 14 kali.

Sebelum pelaksanaan berbagi cantelan di hari itu, panitia beserta warga melakukan acara seremonial. Diantaranya berdiri tegak saat detik-detik Proklamasi selama 3 menit dari jam 10.17-10.20 wib.

Setelah itu dilaksanakan pula acara menyanyikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)