Guru Ngaji Jadi Wisudawan Terbaik Untidar

WISUDAWAN TERBAIK : Rosalia Aisyiah Rahmawati, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menjadi Wisudawan Terbaik (Dok Humas Untidar)

MAGELANG (wartamagelang.com) Rosalia Aisyiah Rahmawati, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menjadi Wisudawan Terbaik pada Wisuda Sarjana dan Ahli Madya ke-60 yang akan diselenggarakan Kamis, 31 Maret 2022 di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr. H. Suparsono. Mahasiswa angkatan 2018 ini meraih IPK 3,93 dengan lama 3 tahun 6 bulan 1 hari.

“Alhamdulillah bisa menjadi wisudawan terbaik di wisuda ini. Prestasi ini saya persembahkan untuk Bapak dan Alm. Ibu saya yang senantiasa mendukung dan mendoakan anaknya,” kata Rosalia.

Rosalia yang lahir di Magelang, 15 Oktober 2000 merupakan mahasiswa Penerima Bidikmisi yaitu bantuan pendidikan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. Saat ini Bidikmisi lebih dikenal dengan istilah Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah).

“Dulu setelah lulus SMK tidak ada niatan untuk kuliah. Inginnya langsung bekerja saja, karena tujuannya daftar SMK juga agar bisa langsung kerja karena setelah Ibu saya meninggal saya tidak tega jika harus meminta uang kepada bapak untuk kuliah. Bapak bekerja di Fotokopi dekat Untidar dan saya masih mempunyai 1 adik,” tuturnya.

Setelah lulus dari SMK N 2 Magelang, Rosalia sempet bekerja selama satu setengah bulan di sebuah Departemen Store di Magelang. Mendapat informasi dari temannya, bahwa ada Bidikmisi yang bisa membantu dana perkuliahannya, Rosalia akhirnya ikut mendaftar ke Untidar lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

“Namun sebelumnya saya minta izin dari bapak dulu karena pada dasarnya saya lebih ingin bekerja dan saat itu, tapi Alhamdulillahnya saya diterima,” tambahnya.

Putri kedua dari Bapak Wahyudi Mardiono dan alm. Ibu Musodiqoh ini selain mengisi kegiatannya dengan kuliah dan organisasi kampus juga menyempatkan diri untuk mengajar ngaji di TPQ dekat rumahnya.

“Dahulu sempat ikut mengajar ngaji di Rofiqul a’la Secang sekarang sudah ada pondok pesantrennya. Sekarang saya masih mengajar mengajar ngaji di Taman Baca Quran mulai setelah magrib,” imbuhnya.

Rosalia memilih Untidar adalah karena merupakan kampus negeri dan lokasinya dekat dengan rumah. Menurutnya Untidar dari tahun ke tahun ada peningkatan dan melihat kwalitasnya semakin ke sini semakin bisa bersaing dengan kampus-kampus negeri yang sudah lama.

Alasannya memilih PBSI salah satunya karena nilai bahasa Indonesia saat Ujian Nasional (UN) 96 yang menurutnya lumayan tinggi sehingga mantap memilih prodi ini. Dukungan dan keinginan dari bapak yang menginginkan anaknya berkecimpung di dunia pendidikan, menjadi guru atau dosen.

“Saya mantap memilih prodi ini, saya percaya ketika orang tua rido Allah juga pasti akan rido. Dengan begitu, langkah kita dalam belajar dan menempuh pendidikan juga pasti akan dimudahkan oleh Allah. Semoga bisa tercapai menjadi Guru atau bahkan dosen,” tuturnya.

Rosalia membagikan beberapa tips dan triknya selama kuliah yaitu belajar rutin dan melawan rasa malas.

“Tips dari saya adalah ketika belajar harus memiliki niat yang kuat memang rasa malas adalah penyakit, tapi memang harus dipaksa supaya dapat terbiasa, menjadwalkan waktu belajar kalau saya waktu yang baik untuk belajar adalah sebelum subuh kemudian jam 8 atau jam 9 sudah mulai belajar, ini untuk belajar hal-hal yang baru, jika tugas dari dosen biasanya langsung saya kerjakan hari itu juga karena takut jika lupa atau tertumpuk pekerjaan yang lain seperti organisasi,” jelasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)