Ajak Warga Jaga Alam, Penghayat Pahoman Sejati Lakukan Ritual Bhakti Alam

GELAR RITUAL : Sesepuh penghayat Pahoman Sejati, Ki Reksajiwa memimpin Ritual Bhakti Alam di lokasi penemuan struktur bangunan diduga candi (Hadianto/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) – Warga Penghayat Pahoman Sejati Magelang, Kamis (1/10/2020) melakukan Ritual Bhakti Alam. Ritual dilakukan di lokasi penemuan bebatuan candi Dusun Windusabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Ritual Bhakti Alam dipimpin sesepuh Penghayat Kepercayaan Pahoman Sejat, Ki Reksajiwa. Lokasi ritual ditempat penemuan struktur bangunan diduga candi. Melalui ritual ini, diharapkan warga sekitar bisa ikut menjaga alam serta peninggalan leluhur. Dalam ritual tersebut dilengkapi sesaji berupa ingkung, tumpeng, jajan pasar, bunga dan lainnya.

“Yang sejatinya bangunan ini warisan nenek moyang yang perlu diuri-uri dan dilestarikan. Kalau kita merusak, saya kira dosa, salah, mengurangi tata krama yang membuatnya,” kata Ki Reksajiwa, Kamis (1/10/2020).

Ki Reksajiwa menuturkan, pihaknya berharap temuan ini bisa dijaga dan dilestarikan oleh warga. Sebab, menurutnya, jika tidak dijaga dan dilestarikan maka anak cucu tidak bisa melihat keberadaan bangunan ini.

“Kalau tidak dijaga, warisan nenek moyang ini anak cucu tidak bisa melihatnya,” ucapnya.

Salah satu warga Penghayat Pahoman Sejati, Agung Nugroho menambahkan, ritual bhakti alam tujuannya untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurutnya, hidup manusia selalu bergantung pada alam.

“Ritual bhakti alam tujuan utamanya mengucapkan syukur. Kita menyampaikan bhakti kita karena selama ini kebanyakan tidak menyadari kita hidup bergantung pada alam. Kita dihidupi oleh Tuhan Yang Maha Esa, tentu melalui keberadaan alam yang ada. Ritual Bhakti alam ini terkait dengan penemuan situs yang sementara BPCB menduga candi yang bentuknya petirtaan,” paparnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)